Banjarnegara – Kendala teknis sering menghambat layanan kepada masyarakat, sehingga diperlukan kiat bagaimana operator tetap mampu melayani kebutuhan masyarakat. Demikian dikatakan Kepala Seksi Bimas Islam Banjarnegara Ali Mustofa, Minggu (11/4) di pelataran candi Arjuno di area obyek wisata Dieng.
“Tugas dan fungsi KUA sesuai dengan PMA adalah 34 tahun 2016 adalah sebagai kantor layanan, maka jangan sampai kendala teknis pada aplikasi SIMKAH WEB menghambat pelayanan kepada masyarakat, sehingga para operator sebagai ujung tombak layanan harus mempunyai strategi dan kiat agar kelemahan aplikasi dapat ditutupi dengan strategi yang lain,” lanjut Ali.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, Agus Suryo Suripto mengatakan bahwa sampai saat ini aplikasi Simkahweb masih terdapat banyak kelemahan, sehingga belum mampu melayani masyarakat secara maksimal dibidang pencatatan nikah dan rujuk.
“Usulan perbaikan simkahweb ini sudah berkali-kali kami sampaikan kepada pejabat yang berwenang di Direktorat Bimas Islam pusat, namun belum mendapatkan perhatian serius, sehingga yang harus dilakukan sekarang adalah kiat khusus agar tidak ada gejolak di masyarakat karena kehendak nikah mereka tidak bisa diterima karena kelemahan aplikasi simkahweb,” ungkapnya
Acara ini diikuti oleh para operator KUA yang berjumlah 35 orang. Kegiatan ini dilaksanakan di KUA Batur selama sehari kemudian dilanjutkan wisata bersama di Candi Arjuno yang berlokasi di kawasan Candi Dieng Banjarnegara. Diharapkan dengan kiat-kiat khusus yang diajarkan oleh para narasumber, operator KUA tidak kesulitan lagi melayani kehendak nikah masyarakat apabila aplikasi simkahweb mengalami eror, ujar Ali mengakhiri wawancara. (suryo/ak/rf)
