Kota Magelang – Sosok agen perubahan atau agent of change sangat diperlukan untuk membangun Zona Integritas (ZI) dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, pelayanan publik optimal, kapasitas dan birokrasi yang akuntabel, serta profesionalisme SDM Aparatur. Reformasi birokrasi berpengaruh penting dalam menciptakan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Biroraksi Bersih/Melayani (WBBM) di lingkungan pemerintahan.
Kementerian Agama Kota Magelang sebagai salah satu satker yang tengah gencar membangun ZI dengan meningkatkan kuaitas pelayanan yang salah satunya melalui penguatan internal. “Kementerian Agama Kota Magelang telah berkomitmen untuk melaksanakan ZI menuju WBK, salah satunya dengan membentuk agen perubahan yang bertugas menjadi penggerak dan akselerator pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Agen perubahan merupakan upaya yang tak lepas dari komitmen Kemenag untuk memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dari KKN,” jelas Plt Kasubbag TU Abdurrosyid.
“Dibutuhkan komitmen pimpinan hingga seluruh jajaran sebagai unsur pelaksana untuk melakukan perubahan pada satuan kerja. Peran agen perubahan sangat penting sebagai roda penggerak perubahan dan pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Faktor penting dalam perubahan pola pikir dan budaya kerja di lingkungan suatu organisasi adalah adanya keteladanan berperilaku yang nyata dari pimpinan dan individu anggota organisasi,” imbuhnya.
Manajemen perubahan harus dikelola dengan baik, dan dilaksanakan secara terstruktur, komprehensif dan berkesinambungan. Tujuan pembangunan ZI bukan sekadar mendapatkan predikat WBK/WBBM. Lebih dari itu, yakni agar instansi pemerintah bisa mempercepat implementasi reformasi birokrasi hingga ke unit-unit terkecil.
Melalui rapat gabungan dua area ZI yakni manajemen perubahan dan Penataan Tatalaksana di Aula Kantor ini, diharapkan selain mendaulat ASN menjadi agen perubahan juga mampu memotivasi perubahan ke arah yang lebih baik, meskipun dari hal yang kecil, memulai dari diri sendiri sekarang dan selamanya. (Jum’at, 19/11). (Hari).
