Rembang – Kehidupan rumah tangga mempunyai beragam karakter. Antar pasangan suami istri kerap ditemukan permasalahan yang berbeda-beda, ada yang terpecahkan, ada pula yang sulit terpecahkan. Karena itu, sebuah rumah tangga hendaknya dibangun dengan memperhatikan empat prinsip.
Empat prinsip tersebut dipaparkan oleh Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, M. Fatah dalam kegiatan Bimbingan Perkawinan Angkatan II yang digelar oleh Bimas Islam Kemenag Rembang pada hari pertama, Selasa (30/3/2021) di Pendopo Kecamatan Kaliori, Rembang.
Fatah menyebutkan keempat pilar tersebut. Pertama, setiap pasangan suami istri (zawwaj) merupakan dua karakter yang berbeda. Karena itu, suami istri hendaknya bisa menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. Serta mampu menjadikan perbedaan itu untuk saling melengkapi. “Jadikan perbedaan itu untuk saling melengkapi, menutupi kekurangan masing-masing,” kata Fatah di hadapan peserta Bimwin.
Kedua, Mi Mitsaqan ghaliza. Yaitu perjanjian atau ikatan suci suami istri. Menurut Fatah, janji suci ini harus dijaga, baik oleh pihak suami maupun istri. Ketiga, mu’asyaroh bil ma’ruf, yaitu memperlakukan pasangan dengan baik. Sikap kasih sayang akan menimbulkan sikap saling pengertian sehingga bisa bersikap baik dengan pasangan.
Keempat, musyawarah. “Dalam menentukan keputusan, hendaknya dirembug bersama sehingga akan menghasilkan keputusan yang baik dan tidak mengecewakan keduanya,” ujar Fatah.
Bimwin ini diikuti oleh 30 peserta dari Kecamatan Kaliori. Mereka adalah calon suami istri yang telah mendaftarkan diri ke KUA untuk melangsungkan akad nikah pada April 2021. Kepala KUA Kecamatan Kaliori, H. M. Ali Akhyar mengatakan, karena masih dalam situasi pandemi, maka peserta Bimwin dibatasi.
Hadir pula dalam kesempatan ini, Plt Camat Kaliori, Suyanto dan Kasi Bimas Islam Kemenag Rembang Ali Muchyidin. Bertindak sebagai narasumber yaitu Kasubag TU Kemenag Rembang, Moh. Muhson, PC Fatayat NU Rembang, Eva Nur Lathifah, Kepala KUA Kaliori, Suyatman Hakim dan dr. Suzana Asih Irianti. — iq
