Boyolali – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Boyolali menyelenggarakan rapat koordinasi dalam rangka pemantapan program kerja sekaligus persiapan pergantian kepengurusan pada april nanti. Acara yang dilaksanakan di Kantor Kesbangpol Kab. Boyolali pada selasa (21/02) ini dihadiri oleh Wakil Bupati Boyolali, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Boyolali, Kabag Kesra Kabupaten Boyolali, Kepala Kesbangpol Kabupaten Boyolali dan pengurus FKUB Kabupaten Boyolali.
Wakil Bupati Boyolali yang juga sebagai ketua dewan penasehat FKUB Kab. Boyolali, M. Said Hidayat dalam sambutannya menyampaikan bahwa FKUB sebagai salah satu wadah dari agama yang ada di Indonesia harus mampu menjaga kerukunan dan kebersamaan umat beragama dalam rangka membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama di wilayah Kabupaten Boyolali. Semangat kerukunan dan kebersamaan yang selama ini di gaungkan oleh FKUB harus tetap dijaga untuk mewujudkan wilayah Kabupaten Boyolali yang kondusif.
Kondisi kerukunan umat beragama secara global di Kabupaten Boyolali dapat dikatakan sangat baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya gesekan antar umat beragama yang terjadi di Boyolali. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi yang telah tercipta di Boyolali sedikit banyak adalah peran dari FKUB dalam mewujudkan situasi masyarakat yang damai.
“Situasi seperti inilah yang menjadi kunci pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan dan membangun Boyolali”,tutur Said.
Wakil Bupati Boyolali juga menyarankan untuk tahun 2017 sebaiknya program kerja FKUB disusun oleh pengurus FKUB peroide 2012 -2017. Sehingga terdapat kesinambunagn program kerja antar periode dan pengurus FKUB periode 2017 – 2022 dapat langsung menjalankan program kerja yang telah disusun.
Selanjutnya Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Boyolali yang diwakili oleh Kasubbag Tata Usaha, Asikin menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh pengurus FKUB selama 5 tahun dalam mempertahankan nilai nilai universal yang selama ini diusung oleh FKUB Kab. Boyolali.Pengalaman dalam membina kerukunan umat beragama selama 5 tahun ke belakang hendaknya dapat dijadikan sebagai acuan untuk menyusun program kerja 5 tahun kedepan. (jaim/Wul)
