Demak – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Demak menyelenggerakan Pendampingan Penyusunan Anggaran DIPA tahun 2023. Kegiatan itu diselenggarakan di Rienz Caffe & Reto Demak, karena saat ini aula Kemenag sedang dalam tahap pemeliharaan, Rabu (29/06).
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menyusun usulan rencana anggaran kebutuhan di masing-masing Seksi dan UPT. Disamping guna mempercepat serapan anggaran tahun 2022 yang ditargetkan 75 persen hingga bulan Juli mendatang.
Kegiatan diikuti 42 orang peserta meliputi para Kasi & Penyelenggara, Kepala KUA, Kepala MIN, PPK, Bendahara, dan Staf Pengelola Keungan. Nampak pula hadir Kepala Kemenag Kabupaten Demak, Ahmad Muhtadi yang hari itu akan memberikan sambutan dan pengarahan, sekaligus menjadi narasumber.
Kegiatan ini sepenuhnya dibiayai oleh DIPA Sekjen sebagai sarana untuk menggali dan menampung usulan kebutuhan masing-masing seksi dan UPT. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kasubbag TU, Nur Fauzi selaku ketua penyelenggara dalam laporannya.
“Silahkan diinventarisir dan diusulkan kebutuhan masing-masing. Program-program yang sekiranya menjadi skala prioritas hendaknya diutamakan,” pinta Nur Fauzi.
Usai laporan dari ketua penyelenggara, dilanjutkan sambutan pengarahan oleh Kepala Kantor. Ia berpesan kepada para peserta agar tidak lupa mengusulkan anggaran untuk kegiatan-kegiatan yang ditahun sebelumnya tidak dianggarkan akibat dari pandemi Covid-19.
“Kegiatan-kegiatan rutin dan penting jangan sampai terlewatkan. Mengingat di tahun ini kondisi Covid-19 sudah mulai bisa dikendalikan sehingga kegiatan di tahun sebelumnya yang sempat ditiadakan, sangat dimungkinkan tahun depan akan diadakan lagi,” pesan Ahmad Muhtadi. Selain itu ia juga menekankan tentang pentingnya menggunakan anggaran yang tepat guna dan tepat sasaran untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selanjutnya usai seremonial pembukaan acara dilanjutkan pendampingan penyusunan usulan anggaran DIPA 2023 oleh Suali dan Muhamad Mundir selaku perencana yang hari itu menjadi narasumber. Oleh mereka berdua para peserta diminta membuat kelompok sesuai DIPA masing-masing untuk mendiskusikan kebutuhannya.
Nampak di masing-masing kelompok terjadi diskusi yang cukup intens. Berbagai permasalahan diungkap serta beberapa usulan disampaikan untuk dicarikan solusinya. Tak ayal, sesi terakhir acara hari itu pun kelihatan dinamis dan dinamis.(msr/rf)
