Kudus – 30/8 .Dalam rangka membentuk karakter tunas muda yang dapat memosisikan diri dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain, lingkungan dan kebangsaan. KesbangPol Kabupaten Kudus mengadakan kegiatan Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia ( FPBI) diikuti sebanyak 80 peserta dari unsur penyuluh agama PNS dan Non PNS bertempat di Balai Desa Rendeng Kec. Kota.
Kepala KesbangPol Eko Hari Jatmiko dalam memberikan sambutanya sekaligus membuka acara secara resmi mengatakan karakter yang dimiliki para tunas muda adalah pengokoh karakter bangsa , sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang memiliki identitas. Jika karakter telah menjadi “ketrampilan bertindak” manusia Indonesia akan menjadi besar karena semua problem kehidupan selalu dapat diatasi dengan kekokohan karakter kebangsaanya .
Selain itu pendidikan multikulturalisme juga diharaapkan mampu membentuk krakter religius, menghargai keragaman orang lain, toleransi, percaya diri dan jiwa nasionalisme.
Hadir sebagai nara sumber dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Penyuluh Agama Islam Ulin Nuha mengatakan peran penyuluh agama islam dalam berbangsa dan bernegara diantaranya menjaga dan mengoptimalkan toleransi antar umat beragama. Adanya perbedaan dalam beragama mengharuskan kita menghindari konflik agama yang bisa saja terjadi antar pemeluk agama dan konflik agama .
Peranan penyuluh dalam hal ini harus bijak dalam menggunakan teknologi diantaranya jangan menyebarkan informasi yang bisa menimbulkan kekisruhan opini. Berita Hoak seringkali memakai referensi orang yang dikenal oleh publik oleh karena itu kita jangan sampai cepat percaya dan menyebarkan informasi itu melalui berbagai media sosial.
Dikatakan beliau sebagai penyuluh agama agar menindaklanjuti menangani secara serius apabila terjadi permasalahan dengan tetap berpedoman pada NKRI .
Hadir pula nara sumber dari ketua FPBI Kabupaten Kudus Uli Ganda Saragih dalam materinya mengatakan Negara Indonesia yang terdiri dari ratusan bahasa, suku bangsa dan wilayah ribuan pula merupakan kemajemukan yang harus dijaga dalam bingkai NKRI. Dan dengan adanya keberagaman tersebut menjadikan kebersamaan dan kebhinekaan dalam berbagsa indonesia sesuatu yang indah. (St. Zul/Eti/bd)
