081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Aini, si tukang mabuk darat ternyata Juara 1 MHQ SD

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jepara – Kankemenag Kabupaten Jepara cukup lega dan bangga, pasalnya pada perhelatan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) tingkat Provinsi Jawa Tengah pada cabang Musabaqah Hifzil Qur-an (MHQ) berhasil meraih Juara 1. “Jepara mengirimkan beberapa peserta untuk masing-masing cabang lomba, Alhamdulillah kita berhasil meraih Juara 1 putri tingkat SD untuk cabang MHQ,” ungkap Sudirmanto Kasi PAIS Kemenag Jepara (19/6).

Dirmanto sangat bangga dan sangat mengapresiasi anak-anak Jepara walaupun belum bisa meraih juara umum. “Sekalipun hanya satu yang berhasil meraih juara, namun tetap saja kita bangga karena bisa mewakili Jepara dalam kompetisi tingkat Nasional untuk cabang MHQ,“ imbuhnya.

Jepara pada ajang PENTAS PAI tingkat Provinsi meraih Juara 1 pada MHQ SD Putri, Harapan 2 pada MHQ SD Putra, Harapan 2 pada pidato SD Putra, juara 3 pada Kaligrafi SMP dan Harapan 1 pada MTQ SMP Putra.

Aini Musfiroh (9) siswa kelas 4 SDN 3 Sowan Lor Kedung Jepara yang mampu menyumbangkan juara 1 MHQ tingkat SD pada PENTAS PAI, dia merupakan putri dari pasangan Moh Aris (39) dan Alfi Khoiriyah (33). Kedua orang tua Aini berprofesi sebagai GTT. “Saya mengajar di MTs swasta, sedang ibunya di SDN,” ucap Aris saat dimintai keterangan.

Kepala Kankemenag Kabupaten Jepara Muhdi sangat mengapresiasi atas prestasi pada ajang PENTAS PAI tahun ini. “Jika nanti (ajang Nasional) mendapat juara, maka akan saya kasih bonus dari saya pribadi, jangan tanya jumlahnya berapa? yang jelas tidak sedikit dan tidak mengecewakan,” tegas Kakankemenag disambut tepuk tangan hadirin.

Atas prestasinya tersebut, Aini mendapat hadiah uang pembinaan sebesar 4 juta rupiah ditambah Piala dan Piagam.

Mabuk kendaraan

Aris menceritakan bahwa Aini putrinya tidak kuat dengan kendaraan roda 4, sehingga pada saat berangkat ke Boyolali untuk mengikuti PENTAS PAI terpaksa keluar dari rombongan dan dibonceng naik kendaraan roda 2. “Kemarin ketika mau berangkat ke Donohudan, Saya sengaja mengantarnya menggunakan sepeda motor karena Aini setiap naik mobil/bis, baru jalan beberapa kilo saja langsung muntah,” ungkap GTT yang mengabdi di salah satu MTS swasta.

Harapannya nanti saat berangkat ke Bandung mewakili even nasional dia akan mempersiapkan obat–obatan anti mabuk sehingga akan baik-baik saja dalam perjalanan. (Wik_Hartono)