Aparatur Kemenag supaya Kerja Keras, Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Perkembangan informasi dan komunikasi yang begitu pesat membuat masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi. Hal tersebut menyebabkan masyarakat kita semakin cerdas dan kritis, bahkan beberapa cenderung skeptis karena tidak diiringi dengan pemahaman yang baik terhadap suatu hal. Menghadapi paradigma masyarakat seperti ini, mau tidak mau seorang aparatur pemerintah dituntut untuk bekerja tanpa celah. Bekerja keras, cerdas dan memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat.

Pada hari selasa, 10 Maret 2015 Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Musta’in Ahmad memberikan pembinaan di pertemuan Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam Kabupaten Karanganyar. Pelayanan adalah yang menjadi konsentrasi Musta’in saat menyampaikan pembinaannya.

“Ada tiga hal yang ingin saya sampaikan pada pertemuan ini. Pertama adalah tentang informasi yang disampaikan Sekjen Kementerian Agama RI bahwa persepsi masyarakat tentang pelayanan di Kantor Urusan Agama (KUA) masih kurang memuaskan, sedangkan pelayanan di Haji sudah cukup baik. Untuk ini saya harapkan agar penyuluh memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat, memberi contoh pada yang lainnya, bukan malah ikut-ikutan apabila ada pegawai yang dirasa kurang baik”, ucap Musta’in.

Kebetulan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar kedatangan seorang pegawai baru dari Badan Standarisasi Nasional. Hal ini dimanfaatkan betul oleh Kepala Kankemenag Kab. Karanganyar agar minimal ada satu pelayanan yang dapat diberikan sertifikat ISO, harapannya adalah pelayanan di KUA.

Yang kedua, Musta’in menyampaikan tentang motto Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Kerja, Kerja, Kerja. “Kerja yang pertama adalah kerja keras, kemudian kerja cerdas dan terakhir adalah kerja ikhlas. Kerja keras itu sudah menjadi hakikat kita hidup, bahwa hidup akan lebih terasa nikmat bila setelah bekerja keras. Sedangkan kerja cerdas itu sesungguhnya hati yang menuntun, dimana mampu membuat pekerjaan rumit menjadi sederhana. Dan kerja ikhlas menuntut kita agar dapat bertahan disetiap kesulitan dan ha-hal yang tidak terduga”, terangnya.

Terakhir, Musta’in berharap agar kerja penyuluh semakin nyata. Nyata manfaatnya untuk masyarakat di Kabupaten Karanganyar, minimal di lingkungannya masing-masing. Belakangan ada kabar bahwa warga negara Indonesia yang hilang di Turki berasal dari Karanganyar. Namun menurut penelusuran salah seorang penyuluh, ternyata yang berada di Karanganyar adalah kakak dari salah seorang WNI yang hilang di Turki. Dan menurut informasi dari keluarganya, hilangannya tersebut tidak ada hubungannya dengan ISIS seperti yang diberitakan akhir-akhir ini. (Hadi)