Bimas Hindu berdayakan penyuluh sebagai agen data

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah melalui Bimas Hindu terus melakukan akselerasi pengembangan sumber daya manusia melalui program pembinaan dan pengembangan bagi penyuluh non-PNS se-Jawa Tengah.

Mengingat kegiatan ini sangat penting dan urgen untuk kelancaran program di Bimas Hindhu mengatakan dalam sambutanya bahwa Penyuluh Non-PNS merupakan garda terdepan untuk membina umat Hindu di Jawa Tengah, dari 50 (lima puluh) penyuluh yang terpilih dari hasil seleksi adalah penyuluh pilihan yang nantinya diharapkan mampu membangun Hindu di masyarakat dengan baik,” ungkap Pembimas Hindu I Dewa Made Artayasa.

Pembimas juga menekankan perlunya membangun komunikasi diantara penyuluh untuk bisa bekerja sama, sehingga penyuluh Non-PNS mendapat tempat dihati masyarakat, disamping itu kedepan Bimas Hindu akan mengoptimalkan kinerja dengan memberikan tambahan tugas untuk melakukan entry data terkait data lembaga agama dan keagamaan Hindu.

“Penyuluh harus lebih semangat dalam meningkatkan kinerja serta mampu menjadi menjadi agen data demi terwujudnya pengelolaan data agama dan keagamaan Hindu di Jawa Tengah, walaupun saat ini kami hanya bisa memberikan fasilitas berupa trasport saja, namun yang terpenting adalah pelayanan terhadap umat,” imbuh I Dewa Made.

Melalui aplikasi Sistem Informasi Hindu (SINDU) harapannya mampu menjembatani bagi Bimas Hindu dalam pengelolaan data agama dana keagamaan sehingga akan memberikan gambaran riil dalam proses perencanaan anggaran maupun pengambilan kebijakan terkait program kegiatan pada Bimas tersebut.

Sementara itu Jaka Suyitna yang terjun langsung dalam sosialisasi pemanfaatan aplikasi SINDU tersebut menggambarkan bahwa penyuluhan tidak hanya melalui dharmawacana saja tetapi bisa dengan interaksi langsung dengan umat sekaligus menggali data terkait data agama maupun data lembaga, sehingga komunikasi yang masif dengan umat akan menciptakan suasana yang harmonis.

Lebih lanjut Jaka Suyitna menambahkan bahwa, “Sistem pengisian data lembaga keagamaan Hindu ini menjadi bagian utama dari kinerja penyuluh untuk dapat menjelaskan keadaan umat di daerah binaan, untuk itu bagi daerah yang memiliki jumlah kuota penyuluh lebih banyak dapat membagi daerah binaan.”

Penyuluh disamping membimbing dan membina umat Hindu di daerah untuk menjadi umat Hindu yang mempunyai nilai-nilai tangung jawab, religius dan mempunyai sumber daya manusia yang baik. Untuk itu pada kesempatan pembekalan ini juga dilakukan penandatanganan pakta integritas sebagai wujud tangung jawab yang harus diemban menjadi penyuluh agama.(li-hon/gt)