081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

BPJS diharapkan lebih meningkat pelayanan kesehatan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Kantor Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Purwokerto menggandeng Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap adakan sosialisasi program. Acara yang berlangsung pada Selasa (30/6) di Gedung Golkar Jl Perwira, mengadakan sosialisasi kepada 150 Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Kankemenag Cilacap.

Kasubbag Tata Usaha Kankemenag Cilacap, Jasmin menegaskan, bahwa perubahan PT ASKES menjadi BPJS harus bisa memberikan layanan yang maksimal. Untuk itu, pihaknya berharap melalui kegiatan sosialisasi akan bisa menjawab semua persoalan yang dihadapi aparaturnya. Dengan demikian, peningkatan layanan BPJS bisa berdampak pada meningkatnya derajat kesehatan aparatur.

Kesehatan merupakan modal pertama dan utama bagi semua aparatur untuk bekerja dengan baik. “Siapapun aparaturnya, tanpa kesehatan dia tidak bisa melakukan apa-apa. Untuk itu jaminan layanan kesehatan bagi aparatur dan keluarganya melalui BPJS harus maksimal agar bisa memberikan layanan publik yang prima, tuturnya.

Solusi layanan

Staff Pemasaran Kantor Cabang BPJS Purwokerto, Nungki Akusdya Fibrianingtyas, secara mendetail memberikan penjelasan pola layanan di rumah sakit. Untuk saat ini, BPJS telah mengembangkan sayapnya dengan menambah kerja sama dengan banyak rumah sakit swasta. Hal tersebut sebagai solusi untuk mengatasi keluhan anggotanya jika tidak bisa dirujuk ke rumah sakit pemerintah karena sudah penuh. Jaminan sepenuhnya bagi anggota BPJS yang berobat di rumah sakit swasta dikatakan sebagai salah satu bukti kualitas layanan BPJS.

Menanggapi pertanyaan peserta terkait keterbatasan obat yang ditanggaung oleh BPJS, Nungki secara tegas menjawab,”Tolong segera laporkan jika masih ada rumah sakit atau yang mengklaim masih ada obat yang di luar BPJS. Kami akan segera tindak lanjuti laporan tersebut untuk kemudian mengambil langkah tegas agar masyarakat tidak dirugikan.”

Terkait lambatnya layanan di rumah sakit akibat antrian yang sangat panjang, pihaknya belum bisa memberikan solusi terbaik, mengingat jumlah anggota yang begitu banyak. Dikatakan bahwa, masyarakat umum yang selama ini tidak berobat ke rumah sakit, mereka berbondong-bondong karena murahnya iuran yang harus ditanggung. Untuk itu, pihaknya mohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut. (Budiono)