Jawa Tengah Siap Menjadi Tuan Rumah MQK 2017

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Perwakilan dua Kementerian yaitu Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI dan Kementerian Agama RI (05/16) didampingi oleh Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah melakukan survey tempat persiapan pelaksanaan Musabaqah Qiro’atul Kutub (MQK) Tingkat Nasional Tahun 2017. “Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah merekomendasi Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin Balekambang sebagai calon tempat pelaksanaan MQK tingkat nasional,” kata Sholikhin (Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren) pada saat mendampingi Team Survey dari Kementerian Keuangan Tobaruddin dan Kasudit Diniyah dan Pensantren Kemenag RI Jayadi.

Tim Survey langsung menuju Ponpes Raudlatul Mubtadiin Balekambang di terima oleh Pengasuh KH. Makmun Hasbullah yang didampingi oleh Sholih Sekda Jepara, Muhdi Kemenag Jepara, Kabag Kesra Jepara, Kabid Pd Pontren. Tim Survey difasilitasi oleh KH. Makmun dan KH. Mustamir selaku wakil Mudir mendampingi untuk melakukan study kelayakan tempat MQK.

Adapun tujuan dari survey untuk menentukan dan mempersiapkan lokasi pelaksanaan MQK yang akan dilangsungkan tahun 2017, dimana ada 3 (tiga) provinsi yang menjadi rujukan dalam penentuan lokasi pelaksanaan MQK, diantaranya Provinsi Maluku, Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Jawa Tengah. “Demi suksesnya kegiatan MQK, cek tempat meliputi sarana dan prasarana seluruh fasilitas baik penginapan, tempat lomba harus di survei sebelumnya,” jelas Sholikhin menambahkan.

Seusai tim survei menyelesaikan pengecekan secara menyeluruh, Tabaruddin menyarankan bahwa perlunya koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan MQK tingkat nasional antara kemenag sebagai leading sektor fungsi dari PMK melalui Asisten Deputi Bidang Agama dan Keagamaan. “Pelaksanaan MQK harus melibatkan pemerintah provinsi dan kabupaten setempat, karena sarana prasarana dan fasilitasi terhadap kegiatan tersebut tidak akan mulus tanpa kerja sama antara kemenag dengan pemda,” pesan Tabaruddin.

“Secara keseluruhan fasilitas baik sarana dan prasarana Ponpes Raudlatul Mubtadiin sangat memadai dan layak, dengan kapasitas tampung 4,000 santri sedangkan rencana peserta hanya 2,000 orang” aku Tabaruddin. (ali/gt)