Jemaah haji Cilacap meninggal di pesawat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Ada yang berbeda dengan kedatangan pesawat GA 6604 di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, pasalnya sesaat setelah mendarat langsung disambut dengan mobil ambulan yang merapat ke tangga pesawat, disusul 9 satuan petugas (satgas) naik menuju pesawat dengan membawa satu kantong jenazah, dan benar beberapa menit kemudian rombongan satgas menuruni tangga dengan membawa kantong berisi jenazah untuk selanjutnya dibawa menuju Asrama Haji Donohudan Boyolali.

Kembali jemaah haji Debarkasi Solo didapati wafat di dalam kabin pesawat, jemaah yang wafat bernama Asri Kartiningsih usia 54 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Almarhumah berangkat menunaikan ibadah haji bersama dengan Suprapto Pawiro Diharjo suaminya. Pasangan suami-istri tersebut merupakan jemaah haji asal Kabupaten Cilacap yang beralamat di Jalan Ciberem No. 20 Rt. 03 Rw. 08 Donan, Cilacap Tengah.

Setibanya di Asrama Haji jenazah yang didampingi suaminya diperiksa oleh dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kemudian melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo dilakukan proses penyerahan kepada petugas daerah. Jenazah diserahkan oleh Wakil Sekretaris 2 Fitriyanto didampingi Wakil Sekretaris 3 Badrus Salam kepada Petugas Daerah Cilacap Muh Halim.

Menurut Suprapto suaminya, (alm) Asri masih berkomunikasi saat pesawat mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh untuk pengisian bahan bakar, namun karena kondisi kesehatan yang kurang baik istri lebih banyak tidur hingga pesawat berangkat menuju Bandara Adi Soemarmo Boyolali. Pada saat pembagian makanan kedua, Suprapto berniat membangunkan istrinya untuk menyantap hidangan tersebut, disaat itu Suprapto baru sadar bahwa istrinya Asri sudah tidak bernafas lagi. Segera dia memberitahukan meninggalnya istrinya kepada petugas kloternya.

Riwayat penyakit jantung

Berdasarkan pengakuan dari dokter kloter 14 dr. Aton Brillianto menyatakan bahwa (alm) Asri Kartiningsih mempunyai riwayat penyakit jantung stadium 3-4, semasa di tanah suci almarhumah sempat dua kali dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dengan diagnose Congestive heart failure (CHF) stadium 3-4. Almarhumah dilaporkan meninggal oleh suaminya seusai pembagian makanan kedua dalam pesawat sekita pukul 01:55 WIB pada penerbangan dari Banda Aceh menuju Debarkasi Solo.

“Bapak Suprapto melaporkan kepada kami jika istrinya meninggal pada jam 01:55 WIB setelah makanan kedua dibagikan, dan saat kami periksa keadaan almarhumah memang sudah tidak bernafas lagi, menurut perkiraan kami istrinya wafat sekitar pukul 01:45 WIB, dengan penyebab meninggalnya adalah Cardiovascular Diseases (serangan jantung),” jelas Aton saat dikonfirmasi. (gt)