Kakanwil Tekankan Tri Sukses UAMBN

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pekalongan (Inmas) – Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah kepada para guru dan pengawas madrasah atas kerja kerasnya sehingga membawa dunia pendidikan madrasah menjadi lebih berprestasi.

“Degan prestasi yang menggembirakan itu berimbas pada animo masyarakat kepada madrasah juga meningkat. Kepercayaan masyarakat itu ditunjukkan dengan tingginya jumlah calon peserta didik yang mendaftar di madrasah,” kata Farhani dihadapan para kepala Madrasah Aliyah di Kabupaten Pekalongan dalam Sosialisasi Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) Madrasah Aliyah di Kampung Damai Karanganyar Kab. Pekalongan, Jumat (03/03).

Kakanwil berpesan  menjelang pelaksanaan UAMBN agar dipersiapkan dengan baik. 1) Apapun yang kita lakukan harus direncanakan dan bisa dipertanggungjawabkan sesuai peraturan perundang-undangan. Jangan mengambil keputusan menurut keinginan sendiri. 2) Dalam rangka menjaga citra dan martabat madrasah dan kementerian, hindari penyelenggaraan yang curang dan tidak terhormat. 3) Tingkatkan prestasi peserta didik. “Tri Sukses dalam pelaksanaan UAMBN meliputi sukses perencanaan, sukses penyelenggaraan, dan sukses hasil,” urainya.

Faktor yang mendorong masyarakat untuk mendidik anaknya di madrasah antara lain adalah Informasi global yang mengancam moralitas generasi muda baik yang bersifat pornografi, pergaulan bebas, radikalisme/ anarkisme serta penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang.

Fenomena tersebut membuat para orang tua tidak mau ambil resiko terhadap mada depan anaknya. Pendidikan agama dan penanaman akhlakul karimah mutlak harus ditanamkan kepada anak. “Madrasah menjadi pilihan terbaik untuk pendidikan agama dan penanaman akhlakul karimah,” jelasnya.

Ditambahkan, tingginya minat masayarakat terhadap pendidikan madrasah harus diimbangi dengan peningkatan sarana prasarana madrasah yang memadai, dan yang tidak kalah penting adalah peningkatan kualitas kinerja dan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan baik kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, maupun kompetensi sosialnya.

Dicontohkan, tidak sedikit madrasah yang harus menolak pendaftar karena ruang kelas tidak mampu menampung. Untuk hal ini, Farhani mengaku telah mengusulkan kepada Menteri Agama agar dana SBSN bisa disalurkan ke madrasah untuk pembangunan ruang lekas baru sebagaimana telah disalurkan untuk pembangunan balai nikah dan manasik haji serta pembangunan sarana prasarana PTKIN.

Dibalik prestasi madrasah yang semakin berkualitas tesebut, ternyata masih ada beberapa pengerjaan rumah yang perlu segera diselesaikan yaitu pembayaran TPG terhutang dan impassing guru. Yang telah diusulkan SK impassing lebih dari 22 ribu, saat ini masih kurang sekitar 8 ribu SK. “Kita berharap semoga kekurangan SK tesebut bisa segera diterbitkan,” harapnya.

Tentang TPG terhutang, pada dasarnya anggaran untuk itu sudah teralokasi, tetapi untuk pencairannya harus menunggu verifikasi dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI dan BPKP. (fat/gt)