Kemenag Bersiap Selenggarakan Sholat Gerhana

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang menggandeng Badan Hisab Rukyat (BHR) untuk bersama-sama menyaksikan gerhana matahari yang akan terjadi pada Rabu, (09/03). Saat ini BHR tengah mempersiapkan kelengkapan alat-alat yang dapat dimanfaatkan untuk menyaksikan fenomena alam yang akan melintasi wilayah Indonesia tersebut.

Alat-alat yang dimaksud adalah sekitar 20 kacamata khusus dan satu teropong. Alat-alat ini boleh digunakan oleh masyarakat secara gratis. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang melalui Kasi Bimas Islam, M. Mahmudi mengatakan, masyarakat bisa melihat gerhana matahari ini usai melaksanakan sholat gerhana yang akan dilaksanakan bersama-sama di Masjid Agung Rembang. Adapun lokasi untuk melihat dilakukan di menara masjid yang memiliki ketinggian sekitar 50 meter tersebut (04/03).

Penggunaan kacamata tersebut, lanjut Mahmudi dimaksudkan agar yang melihat terhindar dari hal-hal yang mengkhawatirkan. “Mungkin dengan melihat secara telanjang, masyarakat khawatir akan terjadi kerusakan pada penglihatannya,” kata dia.

Selain kacamata, masyarakat juga bisa melihat gerhana dengan teropong. Namun karena terbatas, yang menggunakannya dimohon bergantian.

Sebagaimana berita yang dilansir di berbagai media, Gerhana Matahari akan terjadi mulai pukul 06.19 WIB, dan puncaknya pada 07.21 WIB dan akan berakhir pada 08.31 WIB. Berdasarkan data BMKG, 45 kota dari 12 Provinsi akan mengalami gerhana Matahari Total dan selainnya mengalami gerhana matahari sebagian.

Adapun Kabupaten Rembang termasuk yang mengalami gerhana sebagian. Namun menurut perhitungan BHR Rembang, hisab gerhana matahari untuk koordinat Rembang terjadi pada 06:20:52 WIB untuk awal, pukul 07:24:50 untuk puncak, dan pukul 08.37:53 WIB untuk akhir peristiwa. “Sehingga total terjadinya gerhana di Rembang adalah selama 2 jam, 17 menit, 1 detik,” terang Sekretaris BHR Rembang, Ali Muhyiddin.

Sosialisasikan sholat gerhana

Sholat gerhana sendiri akan dilaksanakan pada waktu dimaksud dengan persiapan pukul 05.30 WIB. Menjelang munculnya gerhana, pada pukul 06.19 WIB sholat akan dilaksanakan dengan imam dan penceramah, KH. M. Taschin.

Mahmudi berharap, gelaran Sholat ini akan mendapatkan animo yang tinggi dari masyarakat. Sebab, ini untuk yang pertama kali digelar bersama-sama dengan elemen masyarakat. “Kesadaran masyarakat Rembang akan sholat kusuf maupun khusuf cenderung masih rendah. Dengan sosialisasi yang kami lakukan, kami harapkan masyarakat akan berbondong-bondong ke masjid atau lapangan untuk menunaikan sholat ini,” ungkap Mahmudi.

Sosialisasi sendiri telah dilakukan oleh Kemenag melalui pamflet-pamflet yang disebar di tempat-tempat umum, dan beberapa media lokal, baik cetak maupun elektronik. Selain itu, Kakankemenag Kabupaten Rembang melalui Kasi Bimas Islam, M. Mahmudi, MM juga telah melayangkan surat Edaran kepada Kepala KUA Kecamatan untuk melaksanakan Sholat Kyusuf dengan mengajak para ulama, imam masjid, aparatur pemerintah daerah, dan masyarakat. “Himbauan ini sebagaimana yang diinstruksikan oleh Dirjen Bimas Islam agar Kankemenag Kabupaten/Kota menggelar Sholat Kusuf,” tandas Mahmudi.— (Shofatus Shodiqoh/gt)