Kemenag dukung Pengembangan Kampung Keluarga Berencana

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang turut mendukung pencanangan kampung KB yang diprogramkan secara nasional. Di Rembang sendiri, penyelenggaraan program ini dilaksanakan di desa Sanetan, Kecamatan Sluke.

Pencanangan tersebut diresmikan langsung oleh Wakil Bupati, Bayu Andrianto, pada Selasa (01/03). Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang yang diwakili oleh Kepala KUA Kecamatan Sluke, Syarifuddin dan Ketua Kelompok Penyuluh Kabupaten Rembang Mokh. Muhlisin juga turut menghadiri acara tersebut.

Wakil Bupati mengatakan, pencanangan kampung KB merupakan program positif yang harus digerakkan oleh semua pihak, termasuk instansi lintas sektoral. Dia berharap, usai Desa Sanetan, program ini akan diikuti oleh desa-desa lainnya di Rembang. “Untuk mewujudkannya, kami harap setiap kampung mau menggalakkan KB. Sehingga di setiap Kecamatan memiliki satu kampung KB,” ujar Wabup.

Guna menyukseskan program ini, Bayu meminta peran pihak-pihak terkait, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat membuat gerakan-gerakan lanjutan. “Sehingga tak hanya berhenti pada pencanangan saja, namun harus ada tindak lanjut,” tukasnya.

Secara terpisah, Kementerian Agama Kabupaten Rembang melalui Kepala KUA Kecamatan Sluke, Syarifuddin mengatakan, Kankemenag turut mendukung pencanangan program KB yang menjadi program Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini.

Kemenag akan turut memberikan pencerahan dan pemahaman kepada masyarakat di Kampung KB terkait esensi tujuan terbentuknya sebuah keluarga. “Bekerjasama dengan UPT BPMPKB Kecamatan, kami akan melaksanakan kursus pranikah bagi catin untuk memberikan pemahaman tentang KB dan bagaimana membentuk sebuah keluarga yang sakinah,” terang Syarifuddin.

Selama ini, Desa Sanetan juga aktif menggelar pengajian selapanan yang diikuti oleh ibu-ibu fatayat dan muslimat NU. Sehingga pondasi agama memang sudah tertanam kuat di desa yang juga merupakan tujuan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) beberapa waktu lalu.

“Sebagaimana yang diharapkan, keluarga merupakan faktor utama terbentuknya karakter anak. Orang tua harus memberikan pendidikan dan kasih sayang yang ideal terhadap anak-anak. Dan meletakkan nilai-nilai agama sebagai benteng moral, sehingga akan terbetuk generasi-generasi muda yang kokoh imannya, yang tidak mudah terseret ke dalam hal-hal yang negatif. Hal-hal ini lah yang akan kita tekankan kepada setiap keluarga di Desa Sanetan, sehingga akan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya,” urai Syarifuddin.

Terpilihnya Sanetan sebagai kampung KB tidak lepas partisipasi masyarakatnya. Mulai dari penggunaan alat-alat kontrasepsi KB yang berjalan secara mandiri. Termasuk aktif di bidang lainnya seperti Pustu dan PAUD. Termasuk poin lainya, data kependudukan berbasis IT yang sangat bagus dan bebas dari buang air sembarangan.–(Shofatus Shodiqoh/gt)