Keterbatasan bukanlah penghalang melakukan inovasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — RA Kartini merupakan tokoh nasional wanita yang mempunyai arti istimewa bagi seluruh kaum perempuan di Indonesia, utamanya di Rembang. Selain kabupaten Jepara yang merupakan tanah kelahirannya, Kabupaten Rembang juga merupakan tanah di mana Kartini menjalani kehidupan rumah tangganya. Bahkan di Rembang, beliau membangun sebuah sekolah wanita.

Selama 87 tahun sejak wafatnya Kartini, perjuangan beliau tetap dikenang. Makamnya yang terletak di daerah Mantingan, Bulu, Rembang masih ramai diziarahi hingga kini. Bahkan beberapa hari menjelang peringatan hari Kartini yang jatuh pada hari ini, makamnya kian dibanjiri oleh peziarah.

Begitu lekatnya ruh Kartini, memberikan spririt bagi perempuan Indonesia untuk meneruskan perjuangan beliau dalam menyetarakan hak-hak dan kesetaraan derajat antara pria dan wanita.

Oleh karena itu, segenap pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang diminta mengenang jasa-jasa dan meneruskan perjuangan RA Kartini. Salah satunya adalah dengan mengenakan busana nasional berupa kebaya nasional bagi perempuan, dan batik tulis lengan panjang bagi laki-laki.

Dalam apel pagi yang dipimpin oleh Kasi PAIS Hj. Ruchbah selaku mengatakan, salah satu sifat yang perlu diteladani oleh segenap pegawai Kankemenag Kabupaten Rembang adalah semangat berjuang demi kemajuan bangsa. Para pegawai harus tetap belajar dan berkarya sebagai wujud bakti kepada nusa bangsa.

Walaupun terkadang dihadapkan pada kondisi yang penuh dengan keterbatasan, namun dengan semangat yang gigih, Kartini mampu mewujudkan cita-citanya demi kemajuan masyarakat Indonesia.

Demikian pula, pegawai harus mampu menciptakan inovasi-inovasi dalam bekerja agar suasana kerja menjadi hidup, semakin berkembang, dan semakin prima dalam memberikan yang terbaik bagi masyarakat, meskipun kala waktu mengalami berbagai hambatan. Hal tersebut selaras dengan semangat budaya kerja Kementerian Agama, yaitu integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan.

Apalagi semenjak diberlakukannya zona integritas dalam membangun wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani, pegawai hendaknya memberikan yang terbaik untuk negara dan masyarakat.—Shofatus Shodiqoh