Korelasi Faham Radikalisme dengan Rohis

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (PAIS) – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa tengah dalam hal ini Bidang PAIS menyelenggarakan kegiatan Sarasehan dan Penguatan Wawasan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dan Multikultural bagi siswa SMA/SMK se Jawa Tengah, kegiatan dilaksanakan di Hotel Candi Indah belum lami ini, sebagai narasumber dari Poda Jateng Wadir Polda Jateng Bambang Murdoko.

Beliaua menyampaikan Permasalahan Radikalisme, berawal dari pemahaman yang keliru, 1). Radikalisme diartikan sebagai faham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan, 2). Seorang radikal adalah orang yang menggunakan kekerasan kepada orang yang berbeda faham/aliran untuk mengaktualisasikan faham keagamaan yang dianut dan dipercayainya untuk diterima secara paksa., 3).Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat, 4). Para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang pembebasan dan Mujahidin, para teroris sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama, 5). Sejak 2002 hingga 2016 sudah sekitar 1071 orang tersangka dan pelaku tindak pidana terorisme yang ditangkap, lebih dari 98 % dari pelakunya mengaku bahwa mereka melakukan tindak pidana terorisme dalam rangka membela Islam, dengan cara berjihad dijalan Alloh dengan bentuk teror berupa Bom Mobil, Bom Buku, Penembakan, Perampokan, dan Penculikan.

Indikator Radikalisme adalah benci pada pemerintah Indonesia karena tidak menjalankan syariat Islam, menolak menyanyikan lagu kebangsaan dan Hormat Bendera, ikatan emosional kelompok mereka lebih kuat daripada ikatan emosional dengan keluarga, pengajian dan kaderarisasi dilaksanakan secara tertutup, untuk menebus dosa harus membayar denda, mengenakan pakaian yang khas, pemahaman bahwa umat Islam di luar kelompoknya adalah fasik dan kafir sebelum hijrah, serta enggan mendengarkan ceramah diluar kelompoknya walaupun pengetahuannya tentang Islam masih sangat terbatas, imbuhnya.

Bambang Murdoko berharap agar semua  siswa SMA/SMK se Jawa Tengah pada umumnya khususnya pengurur Rohis  di SMA/SMK mendapatkan Pembinaan secara berkala seperti yang sudah dilaksanakan oleh Bidang PAIS Kanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah. Sebelum mengakhiri Pembinaannnya, dia berpesan agar nantinya setelah selesai kegiatan sarasehan dan Penguatan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dan Multikultural bagi siswa SMA/SMK Se Jawa Tengah yang di ikuti oleh 120 pengurus Rohis agar nantinya pengurus Rohis SMA/SMK mampu menerapkan cinta NKRI di lingkungan sekolah masing-masing sesuai dengan Hadits Rosululloh Muhammad SAW bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman. (Huda PAIS/bd).