Kurikulum 2013 pertahankan prestasi siswa dalam UAMBN

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — Peserta didik madrasah diharapkan mempertahankan kualitas hasil Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) yang serentak diselenggarakan secara nasional mulai kemarin hingga besok (9-11/3).

Demikian dikemukakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang melalui Kasi Pendidikan Madrasah, Jasim saat monitoring UAMBN di sejumlah madrasah Aliyah di Kabupaten Rembang.

Hal ini mengingat, tahun ini merupakan tahun pertama kalinya UAMBN menggunakan materi berdasarkan kurikulum 2013 secara serentak di seluruh Indonesia. Jasim mengatakan, peserta didik diharapkan tidak merasa kesulitan dengan soal/materi ujian yang berdasarkan kurikulum 2013.

Menurutnya, pemberlakuan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Agama Islam justru memberikan hasil yang nyata terhadap penilaian dan evaluasi proses pembelajaran agama Islam kepada peserta didik. Kurikulum 2013 yang memberlakukan tiga aspek, yaitu pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dipandang mampu merubah mindset peserta didik terhadap hakikat pembelajaran Agama Islam.

Hasil nyata dari pembelajaran agama Islam, sambung dia, adalah akhlaq sehari-hari. Guru diharapkan mampu menilai perilaku peserta didik secara obyektif, dipadukan dengan ujian materi yang saat ini tengah dilaksanakan.

“Sebagai contoh pelajaran Alqur’an hadist. Standar kompetensi kelulusannya adalah untuk memehami dan mancintai AL-qur’an sebagai pedoman hidup. Sementara indokator kelulusannya, selain menjelaskan pengertian dan fungsi AL-qur’an, peserta didik harus mampu menunjukkan perilaku muslim yang menjadikan AL-qur’an sebagai pedoman hidup dan mencintai Aqur’an,” terangnya.

Bagi peserta didik yang belum bisa mengikuti pada tanggal ketentuan, akan diadakan ujian susulan yaitu 16-18 Maret mendatang. Sementara untuk tingkat MTs akan diselenggarakan pada 23-25 Maret dengan ujian susulan 30-1 April. Adapun mata pelajaran yang diujikan yaitu Al-qur’an Hadist, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab.—Shofatus Shodiqoh