Lembaga Pendidikan Maarif harus Dinamis dan Realistis dalam Perubahan Global

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Magelang – Menyikapi tantangan dalam mendidik anak-anak bangsa yang semakin berat, lembaga pendidikan Maarif harus dinamis dan realistis dalam menjawab tantangan dan persoalan-persoalan yang mengemuka. Dengan demikian peran lembaga pendidikan Maarif sebagai agen perubahan (agent of change) dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertaqwa kepada Allah Swt dan berbudi luhur dengan semangat untuk merepresentasikan cita-cita Nahdlatul Ulama dapat tercapai.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Kemenag Kab. Magelang Kudaifah saat  membuka Pekan Olahraga dan Seni Maarif (Porsema)  dan Olimpiade Sains dan Ke-NU-an (Oskano) Tingkat Kabupaten Magelang di lapangan Prangkoan, Pasuruhan, Mertoyudan, Rabu (22/02).

Kegiatan diikuti oleh 2.000 peserta yang merupakan siswa dan siswi pada SMP/MTs dan SMA/MA pada lembaga pendidikan Maarif di Kabupaten Magelang.

Porsema merupakan wahana penyalur bakat, minat, pengetahuan, dan keterampilkan dalam rangkaian kegiatan yang menyenangkan, mandiri, silaturahmi, sportif, dan bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan.

Menurut Kudaifah, kiprah lembaga pendidikan Maarif yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara, mulai dari TK/RA, SD/MI, SLTP/MTs, SMU/SMK/MA dan perguruan tinggi telah terbukti dalam mengembangkan pendidikan dan terus berupaya untuk mewujudkan pendidikan yang mandiri.

Melalui jalur pendidikan, lembaga pendidikan Maarif mampu merepresentasikan perjuangan pendidikan Nahdlatul Ulama yang meliputi seluruh aspeknya, baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik dalam menciptakan komunitas institusi yang mampu menjadi agen perubahan (agent of change) dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertaqwa kepada Allah Swt dan berbudi luhur berlandaskan pengetahuan keislaman yang kuat dan penguasaan ilmu umum yang mumpuni.

Menyikapi tantangan pendidikan yang semakin berat sebagai imbas globalisasi, kemajuan teknologi, dan ancaman-ancaman terhadap keutuhan NKRI, peran Lembaga Pendidikan Maarif semakin dibutuhkan. Kudaifah mengharapkan lembaga pendidikan Maarif dapat menjadi dinamis dan realistis dalam mengatasi persoalan-persoalan, khususnya dalam penyelenggaraan pendidikan.

“Lembaga pendidikan Maarif harus menajdi dinamis dan realistis dalam menjawab persoalan-persoalan.” katanya.

Kudaifah mengapresiasi penyelenggaraan Porsema dan Oskanu sebagai momen untuk menjalin kebersamaan dan meningkatkan sportifitas. Melalui kegiatan tersebut, Kudaifah berharap dapat memberikan pembelajaran dan upaya meningkatkan kualitas pendidikan pada lembaga pendidikan Maarif yang berlandaskan pada semangat akhlakul karimah.

Dalam Porsema dan Oskanu, para siswa saling berkompetisi dalam lomba olahraga dan seni seperti Pencak Silat Tanding, Sepak Takraw, Kaligrafi Modern, Mading, Reportase Kegiatan, Puisi Religi, MTQ, Karaoke Qasidah Modern, Pidato Bahasa Indonesia dan Poster.

Juara pada masing-masing cabang lomba Porsema dan Oskanu akan mewakili LP Maarif NU Cabang Kabupaten Magelang untuk berkompetisi pada Porsema LP Maarif NU Wilayah Jawa Tengah pada tanggal 19 Mei 2017 di Jepara. (hd/m45k/Af)