Memberikan Pelayanan, ASN Harus Selalu Berpegang Pada Etika

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri,  H. Subadi menegaskan bahwa dalam memberikan pelayanan, ASN harus selalu  meningkatan kualitas moral dan etika ASN, karena hal tersebut sangat diperlukan seiring dengan bergulirnya program pemerintah yang menuntut peningkatan kinerja dalam bidang pelayanan publik.

Harapan tersebut di sampaikan dalam acara pembinaan dan apel bersama, kegiatan di ikuti dari unsur ASN Kankemenag Wonogiri Penyuluh Agama Islam Fungsional, dan Pengawas Pendidikan Agama di Lingkungan Kankemenag Wonogiri, Senin (10/04) di halaman Kemenag setempat.

“ASN Kemenag Wonogiri bisa saling bersinergi dalam melaksanakan seluruh program dan dapat mensukseskannya, sehingga integritas dan profesionalitas adalah menjadi keniscayaan bagi ASN” harap Subadi.

Terkait kedisiplinan dan peningkatan kinerja, Kepala Kemenag meminta Kepala Seksi dan pejabat untuk terus mengevaluasi kehadiran, kedisiplinan dan kinerja seluruh stafnya. Evaluasi dilaksanakan sebagai bentuk penilaian integritas internal di Kemenag. Kepala Kemenag juga mempertegas komitmen dari seluruh ASN pada lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri untuk mendukung program pemerintah dalam peningkatan layanan publik.

“Seorang penyuluh agama mempunyai peranan sebagai pembimbing masyarakat, sebagai panutan dan sebagai penyambung tugas pemerintah dengan bahasa lain sebagai pelayan masyarakat sehingga etika dan komunikasi urgen di lakukan,” kata Subadi mencontohkan.

Karena fungsi Penyuluh Agama Islam adalah sebagai informatif, edukatif, konsultatif, dan fungsi advokatif. Penyuluh agama Islam yang ideal menurut Subadi setidaknya mampu menyusun rencana kerja, piawai menganalisis data potensi wilayah, dan cermat membidik sasaran yang belum tergarap para ulama/kyai/da’i.

Tak kalah pentingnya adalah kemampuan menyusun dan menetapkan materi bimbingan berbasis media, baik cetak maupun elektronik dengan mengoptimalkan kekuatan sosial budaya masyarakat. (Mursyid_Heri/Wul )