Mustain Ahmad : Madrasah harus punya jati diri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Madrasah yang merupakan salah satu lembaga pendidikan dibawah Kementerian Agama terus mengalami peningkatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Bahkan di beberapa tempat madrasah sudah menjadi tujuan utama, tidak lagi menjadi pilihan apalagi menjadi buangan. Terus berkembangnya madrasah bukan berarti tanpa cobaan dan rintangan. Kerja keras dan cerdas dari pegawai pusat hingga daerah serta semua pihak didalamnya menjadikan madrasah terus tumbuh menjadi lebih baik.

Melihat kondisi madrasah yang sudah semakin maju, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Musta’in Ahmad mewanti-wanti pada Kepala Madrasah Ibtidaiyah agar tidak kehilangan jati dirinya. Hal ini Musta’in utarakan saat pertemuan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) se Kabupaten Karanganyar di MI Mundu Sudirman (19/11).

“Kita ini penting untuk mempunyai ciri dan kepribadian. Bolehlah kita mengikuti pakem-pakem yang ada, kadang ikut sana, kadang ikut sini, tetapi harus tetap memiliki kepribadian agar tidak melenceng dari tujuan utama,” ucap Kakankemenag di depan puluhan Kepala MI se-Kabupaten Karanganyar.

Ditambahkannya lagi bahwa Madrasah sangat penting memiliki jati diri agar tujuan utama pendidikan yang bernafaskan Agama Islam tidak memudar ditengah arus globalisasi. Pembinaan tentang pentingnya jati diri Madrasah yang disampaikan Kakankemenag itu terinspirasi dari HUT Kabupaten Karanganyar ke 98.

Disamping itu, Musta’in juga mengatakan agar semua pihak di lingkungan madrasah terus mengingat tentang kebaikan madrasah. Menurutnya hal tersebut berguna untuk modal kedepannya agar madrasah semakin baik dari hari ke hari.

Selain pembinaan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, pertemuan KKMI juga diisi dengan pembahasan tentang Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pembahasan yang dipimpin oleh Ketua KKMI tersebut meliputi penggunaan hingga pembayaran pajak pengeluaran BOS yang selama ini masih menjadi kebingungan di sebagian pengelola madrasah. (Hd)