081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Nyepi merupakan Penyadaran Dharma

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Simakrama Dharmasanti Nyepi adalah sebagai aktualisasi nilai ajaran agama untuk mewujudkan rasa saling memiliki dan mengasihi antar sesama. Simakrama pada hari ini adalah rangkaian dari kegiatan Hari Raya Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Provinsi Jawa Tengah pada beberapa hari yang lalu untuk memupuk wahana silaturahmi antar umat beragama.

Merujuk pada perayaan Nyepi, sesuai dengan tema Keberagamaan Perekat Persatuan akan menjadikan ikatan yang sangat kuat untuk menjunjung tinggi kedamaian, toleransi dan mampu mewujudkan harmonisasi dalam kehidupan beragama dalam masyarakat.

“Perayaan Nyepi 1938 Saka menjadi inspirasi untuk menjaga persatuan, dimana agama menduduki sangat signifikan dalam menata masyarakat Indonesia. Agama merupakan warisan dari nenek moyang yang secara ekspilisit dalam sila pertama Pancasila, sebagai bekal membangun kesatuan dan persatuan seluruh umat beragama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa” demikian disampaikan Kakankemenag Kota Surakarta, Muslim Umar dalam sambutannya mewakili Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah pada acara Kegiatan Simakrama Dharmasanti Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938/2016 M Umat Hindu se-Jawa Tengah di Aula ISI Surakarta (10/04).

Nyepi bukan sekedar meditasi akan tetapi menggerakkan pikiran, perbuatan yang terpuji dengan konsentrasi penuh menuju jalan Tuhan. Akhirnya manusia menjadi suci, welas asih, bijaksana, dan mampu mengaktuliasasikan dalam kehidupan sehari-hari. Umat Hindu melalui topo Broto penyepian dengan istilah catur Baroto yang terdiri amati Geni (menahan nafsu), amati karya (tidak boleh bekerja), amati leluangan (tidak boleh keluar rumah) dan amati lelanguan (tidak boleh bersenang-senang).

“Ini merupakan ritual dalam rangka meningkatkan kualitas pribadi, dimana seluruh kebaikan dapat dipraktekkan dalam keharmonisan, kemuliaan untuk membangun masyarakat dengan bahasa agama,” ucap Muslim Umar.

Disi lain sudah menjadi tugas dan fungsi Kementerian Agama untuk terus memupuk dan menjaga keharmonisan antar umat beragama, disamping juga menjadi kewajiban seluruh lapisan rakyat Indonesia. “Negara tanpa kekuatan lahir dan batin melalui bahasa agama untuk membangun sebuah bangsa akan susah tercapai,” jelas Muslim Umar.

Dalam kontek Bhinneka Tunggal Ika, Nyepi merupakan hari besar agama Hindu, di mana umat lain perlu memahami dalam suasana toleransi agar semakin kokoh di negeri ini. Demikian tahun demi tahun sehingga umat hindu semakin mengerti hakikat kehidupan yang pada akhirnya membentuk pribadi Dharma, yaitu jalan kehidupan yang berdasar kebenaran.

Untuk memperkuat umat, pembangunan nasional perlu bertitik pada upaya-upaya pengembangan kesenian yang mempu melahirkan nilai tambah kultural sebagai seni budaya masyarakat dalam menjalankan nilai-nilai agama yang mengedepankan budaya Nasional. Di era globalisasi, jatidiri bangsa perlu dibina agar tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai budaya bangsa Indonesia. Melalui komunikasi yang cangih, kondisi umat sangat perlu dibangun kedisiplinan dalam berbagai aspek, bagi setiap umat yang ada di Indonesia, memperingati hari raya termasuk Nyepi merupakan peringatan penyadaran Dharma.

Negara menjamin dan melindungi keberadaan agama dan kemerdekaan dalam menjalankan ibadah. Komponen bangsa menjaga kepentingan untuk terpelihara dengan baik setiap perilaku agama yang dilakukan. Dalam menjaga kerukunan umat beragama pemerintah melalui kemmenterian agama telah banyak berkordinasi dengan lembaga agama untuk membentuk musyawarah dan komunikasi yang nantinya melahirkan tokoh-tokoh umat dalam mengelola umat di agamanya masing-masing. Sebagaiman yang telah di programkan memfasilitasi umat beragama, seperti umat Hindu saat ini yang merayakan rangkaian hari raya nyepi dengan perayaan Simakrama atau Dharmasanti tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Dengan demikian, momen perayaan Nyepi dapat dijadikan inspirasi mengenal jati diri bangsa. Memperkenalkan Nyepi kepada lapisan masyarakat yang majemuk sangatlah penting, kedepan semakin banyak orang yang tahu bahwa tahun baru tanpa pesta itu adalah ritual yang dilangsungkan umat Hindu. (abc/gt)