Pahlawan menjadi figur teladan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah melaksanakan upacara peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November, hal ini merupakan wujud kebersamaan aparatur sebagai rutinitas dalam memperingati perjuangan para pahlawan. Esensi dari peringatan Hari Pahlawan ini adalah membangun spirit untuk komitmen dalam berbangsa dan bernegara, yang bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan atas dasar nilai keteladanan para pahlawan yang telah berjuang untuk bangsa dan negara. Sehingga para aparatur mampu mewujudkan pengabdian terhadap bangsa dan negara yang berlandaskan etika dan moral demi kemajuan bangsa dan sekaligus sebagai bekal dalam bekerja sehari-hari dengan rasa ikhlas seperti pahlawan dalam berjuang.

Selaku inspektur upacara Hari Pahlawan, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Noor Badi sempat mengingatkan kembali tentang sejarah perjuangan ynag telah dilakukan oleh para pahlawan ditanggal 10 Nopember di Kota Surabaya, bahkan bersamaan para ulama yang dimotori oleh KH. Hasyim Asya’ri melalui resolusi jihadnya, yakni dalam membela dan berjuang untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selanjutnya Noor Badi menyampaikan bahwa, “Peringatan Hari Pahlawan tahun 2015 difokuskan untuk membangun kesadaran kolektif seluruh bangsa Indonesia sebagai representasi pengakuan, penghormatan, dan penghargaan dari nilai-nilai kejuangan untuk diimplementasikan dalam kehidupan bernegara pada waktu kini dan akan datang.”

Semangat Kepahlawanan adalah Jiwa Ragaku menjadi tema yang diusung pada peringatan Hari Pahlawan tahun 2015 yang tentunya bukan sekedar tema, namun harus terbukti atau ada perwujudannya. Untuk mewujudkan atau meningkatkan semangat kepahlawanan agar lebih masuk ke dalam jiwa raga kita bangsa Indonesia, marilah kita mencontoh sifat-sifat pahlawan seperti sifat: berani dalam membela kebenaran, rela berkorban/ikhlas, jujur, disiplin, pantang menyerah, sabar, mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan, berjuang tanpa pamrih, dan sifat pahlawan yang lain.

Dengan melalui peringatan hari pahlawan, marilah melakukan evaluasi secara sempurna sebagai bekal pribadi masing-masing dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan dalam praktek kehidupan sehari-hari, agar secara khusus kelembagaan Kementerian Agama utamanya dalam melakukan pengabdian dan melayani masyarakat terjaga sesuai nilai-nilai keteladanan yang dilakukan oleh para pahlawan yang telah mendahului kita semua.(wuli)