Pasraman Pembentuk Karakter Bangsa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Bimas Hindu) – Pendidikan keagamaan sesuai dengan PMA 56 tahun 2014 untuk membentuk pendidikan formal maupun non formal, yang dimaksud pendidikan formal disini adalah Pasraman yang diberikan ijin operasional oleh direktorat jenderal bimbingan masyarakat hindu RI dan berada dalam naungan yayasan kemudian pendidikan non formal adalah pendidikan yang deselenggarakan oleh masyarakat dalam bentuk pendidikan pesantia, parampara yang tempat pelaksanaanya masih dalam lingkungan Pura maupun asram. Demikian disampaikan I Dewa Made Artayasa dalam pembukaan Pembinaan Pasraman di Kota Semarang, Kamis (25/05).

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa dalam pendidikan yang dilaksanakan di pasraman formal harus mengacu pada kurikulum yang perbandinganya adalah 60% pendidikan umum dan 40% pendidikan keagamaan dan untuk pendidikan pasraman non formal mengedepankan pada pembentuk karakter peserta didik. Dengan pembentukan karakter ini diharapkan mampu membentuk karakter peserta didik yang nantinya mampu menjadi peserta didik yang siap untuk terjun dalam masyarakat dengan pemahaman nilai keagamaan yang baik.

“Sejauh ini pasraman di jawa tengah telah mengukir sejarah di jamboree pasraman pada tahun 2012 sebagai juara umum dan tahun berikutnya mampu bertahan di urutan kedua dan ketiga, dengan pelaksanaan pembinaan pasraman yang diselenggarakan oleh Bimas Hindu secara terstruktur dan berkelanjutan diharapkan tahun depan Jawa Tengah mampu meraih juara umum kembali,”  imbuhnya.

Hadir dalam pembuakaan tersebut ketua Parisada hindu Dharma Indonesia Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang, kegiatan yang di ikuti oleh 40 peserta.  Dengan tema pembinaan “Pasraman Membentuk Anak Bangsa  Berkarakter”.

“Pasraman di Jawa Tengah   sudah menjadi fail project di nasional dalam melaksanakan pendidikan keagamaan jadi perlu pembinaan di pasraman-pasraman untuk meningkatkan mutu pasraman,” demikian disampaikan I Nyoman Surahatta ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Jawa Tengah.

Bimas Hindu dan Parisada bersinergi untuk mengembangkan pendidikan keagamaan untuk itu sangat penting untuk selalu memberikan pembinaan agar pendidikan keagamaan di Jawa Tengah lebih maju dan membentuk karakter serta psikomotor peserta didik agar dapat bersaing secara nasional.  Pasraman adalah wadah mengladi generasi Hindu, karena selama ini pendidikan di sekolah formal masih tidak maksimal dengan keterbatasn sumber daya manusia/ jumlah guru yang tidak merata setiap daerah maka di pasraman ini menjadi tumpuan pendidikan agama Hindu (Wohonogol-js/gt)