Pelajar Diajarkan Bagaimana Membedakan Uang Asli dan Palsu

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Magelang – Pengurus OSIS MTsN Ngablak mendapatkan sosialisasi mata uang rupiah baru tahun emisi 2016 dari Bank Indonesia pada kegiatan Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia dan Sosialisasi Uang Rupiah TE 2016 di desa Sumberrejo, Ngablak, Sabtu (1/4/2017).

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Budiono, menyampaikan bahwa pelajar mendapatkan pemahaman dan mengerti tentang mata uang baru emisi tahun 2016 yang baru diluncurkan. Dengan demikian, akan menumbuhkan kecintaan para pelajar terhadap mata uang rupiah.

“Sesuai tema Cinta Rupiah Bela Negara Tanpa Batas, sosialisasi bertujuan untuk mengenallkan kepada para pelajar akan mata uang baru yang baru saja diluncurkan oleh BI tanggal 19 Desember 2016 lalu. Gerakan Cinta Rupiah pada kalangan pelajar tentunya sangat penting digalakkan pada kalangan pelajar,” kata Budiono.

Budiono berpendapat sosialisasi mata uang baru bagi para pelajar sangat penting, apalagi beredar kabar di media massa tentang isu-isu tidak bertanggung jawab (hoax) adanya gambar Palu Arit pada mata uang baru tersebut, adanya kemiripan dengan mata uang asing seperti Tiongkok dan Eropa, serta uang tidak dicetak oleh Peruri.

“Isu-isu yang tidak bertanggung jawab tersebut, terjawab setelah para pelajar mendapatkan sosialisasi. Sesuai penjelasan BI, ternyata tidak benar ada logo Palu Arit mata uang baru. Itu adalah rectroverso logo BI, yang jika diterawang  dengan cahaya akan kelihatan logo BI dengan sempurna,” jelasnya.

“Isu-isu tidak bertanggung jawab yang berkembang di masyarakat, menimbulkan keresahan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap mata uang baru BI. Setelah sosialisasi ini, para pelajar diharapkan dapat menularkan pengetahuannya  kepada siswa lain dan masyarakat sekitarnya sebagai wujud kecintaan dan partisipasi menjaga kedaulatan negara,”paparnya.

Pada kegiatan tersebut BI menyosialiasikan ciri-ciri mata uang baru yang dilengkapi unsur pengamanan seperti perubahan warna, fitur pelangi, gambar tersembunyi, fitur ultraviolet, tekstur, dan teknik rectroverso.

“Salah seorang pelajar mendapatkan doorprize uang sebesar Rp 1 juta rupiah karena berhasil menjawab bagaimana cara mengenali uang yang asli,” tambahnya.

“BI mengajarkan bagaimana pelajar dapat membedakan mata uang asli dan palsu. Dengan dilihat, diraba, dan diterawang maka akan kelihatan bedanya,” jelas Budiono.

Selain memberikan sosialisasi mata uang baru, BI juga menyerahkan bantuan berupa alat pengawet sayuran dan alat pengolah sampah kepada Kelompok Tani di Desa Sumberrejo, kecamatan Ngablak. Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Magelang Zaenal Arifin. (bd-m45k-Af)