Pencegahan Konflik Umat Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Guna menjaga kondusifitas kehidupan umat beragama, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung hari ini Senin (08/11) menyelenggarakan Workshop Pencegahan Konflik Umat Beragama bagi Tokoh Lintas Agama. Sebanyak 40 orang tokoh dari berbagai agama di Kabupaten Temanggung hadir di Omah Kebon Temanggung mengikuti acara ini.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Farhani mengatakan bahwa tidak ada satu agamapun yang mengajarkan kekerasan, tidak ada satu agamapun yang membolehkan tindakan radikal. Semua agama menginginkan kedamaian dan kerukunan intern dan antar umat beragama.

“Perbedaan merupakan sunnatullah, menghormati dan menghargai perbedaan adalah sifat yang terpuji,  kebersamaan dalam perbedaan menjadi kata kunci dalam kerukunan,” tutur Farhani.

Seluruh perbedaan yang ada jika di-manage dengan baik maka keharmonisan dan kerukunan umat beragama akan terwujud. Sesuatu yang berbeda tidak perlu dipaksakan untuk sama, demikian pula yang sama tidak perlu diupayakan agar berbeda.

“Hubungan antar umat beragama yang harus terus dikembangkan adalah kasih sayang dan menghormati perbedaan,” lanjutnya.

Mengelola perbedaan dalam beragama perlu disikapi dengan arif dan dikelola dengan baik. Kerukunan Umat Beragama akan terjaga bisa menghindari hal hal sebagai berikut: 1) berperilaku yang bertentangan dengan ajaran agama; 2) Melakukan penodaan/penistaan terhadap ajaran agama; 3) Tidak peduli terhadap kesulitan orang lain; 4) Mengganggu orang lain yang berbeda keyakinan; 5) Melecehkan agama orang lain; 6) Menghasut atau menjadi provokator timbulnya permusuhan; 7) Saling curiga tanpa alasan yang benar; 8) Mengatakan agama sebagai alat untuk mencapai tujuan; 9) Menganggap pendapat kita paling benar.

Mengakhiri sambutannya Farhani mengajak kepada seluruhnya untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam kehidupan beragama, karena tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan bermusyawarah. “Saya titip kepada para tokoh agama untuk bisa menjaga iklim yang kondusif ini,” pungkasnya. (fat/gt)