Kota Magelang – Penyuluh Agama yang ada di setiap Kantor Urusan Agama (KUA), merupakan garda terdepan bagi Kementerian Agama (Kemenag). Keberadaan mereka sangatlah penting.
Sebagai ujung tombak Kemenag, diharapkan seluruh penyuluh agama untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan profesional dan penuh tanggungjawab.
Kepala KUA Kec. Magelang Tengah Taufiq menekankan “pentingnya tugas dan fungsi, serta implementasi penyuluh agama yang terukur melalui pelayanan yang berkualitas”.
Pelayanan guna melayani masyarakat dalam meningkatkan ibadahnya dan mengatasi munculnya faham-faham radikal yg dapat menjerumuskan kepada faham radikal dan faham sesat. Salah satu metode yang mendasar untuk memahami hal tersebut adalah dangan gemar membaca. Islam memberikan perintah dasar membaca sebagai titik awal masuknya ilmu dan pengetahuan, maka kegiatan yg dilakukan di lingkungan Kua Kec Magelang Tengah dengan menggerakkan majlis taklim.
Dalam pesannya Nur Hidayat kepada para penyuluh agama “agar memotivasi masyarakat untuk giat membaca Alquran sebagai satu ibadahnya dan sisi lain sebagai pengetahuan dalam memahami Firman Allah Swt sehingga tidak akan tersesat kepada dogma-dogma yg menyesatkan.” Munculnya kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama tumbuh begitu subur di tengah masyarakat, tentu ini membutuhkan penanganan khusus dan filter yang kuat, salah satu diantara cara itu adalah melalui gerakan mengaji ini.
Di kesempatan yg lain Penyuluh Agama Islam Karomah masih menyayangkan bahwa peserta majlis taqlim masih banyak didominasi oleh ibu-ibu, sehingga sasaran yg hendak dicapai belum optimal. Perlu disadari bahwa peran bapak dalam pendidikan anak dikeluarga sangatlah tinggi, maka program kedepan keikutsertaan bapak dalam majlis taqlim perlu mendapat perhatian dan tentunya ketersediaan penyuluh laki-laki di Kua kec magelang tengah.(Dix/Af)
