Peran penyuluh sangat melekat dalam proses pembangunan bangsa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — Pembangunan nasional tidak bisa dilepaskan dari peran penyuluh agama. Karena dalam praktiknya, agama merupakan pondasi utama dalam menyukseskan pembangunan, mulai dari tingkat desa hingga negara. Oleh karena itu, penyuluh agama harus berperan aktif dalam membina masyarakat, utamanya dalam membentengi diri dari runtuhnya moral bangsa.

Agama merupakan ruh pembangunan yang akan mewarnai sebuah negara. Negara akan dipandang menawan, jika pondasi agama dan akhlak masyarakat kuat. Sebaliknya, kesuraman akan tampak dari sebuah negara yang masyarakat memiliki kemerosotan moral.

Berikut disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah ketika memberikan sambutan pembukaan kegiatan Seleksi penyuluh non PNS di aula Kemenag, (11/1).

Pembangunan moral inilah yang menjadi tugas Penyuluh Agama. “Penyuluh merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah yang mempunyai peranan sebagai pembimbing masyarakat, sebagai panutan dan sebagai penyambung tugas pemerintah yang mengedukasi masyarakat,” papar Atho’illah.

Tantangan yang dihadapi oleh penyuluh kini kian luar biasa. Era globalisasi yang telah merambah dunia remaja, bahkan anak-anak menjadi PR utama penyuluh dalam membentengi moral mereka. Sebab, globalisasi akan bisa membawa dampak positif dan negatif. “Dampak negatif inilah yang harus kita cegah bersama. Hal ini bisa dilakukan dengan mengedukasi para orang tua untuk menjaga dan lebih memperhatikan putra-putri mereka akan dampak negatif globalisasi,” sambung Atho’illah.

Dampak globalisasi tak hanya mengarah tentang kemerosotan moral, namun juga pengaruh paham radikalisme yang kini juga telah mempengaruhi para remaja hingga orang dewasa untuk turut bergabung di dalamnya. “Semua itu juga menjadi tugas penyuluh, membina masyarakat untuk turut mencegah paham radikalisme,” tandasnya.

Seleksi ini diikuti oleh sekitar 180 orang. Tes diadakan secara tertulis dan wawancara. Kasi Bimas Islam, M. Mahmudi mengatakan, tes ini ditujukan untuk menyeleksi penyuluh agama Islam yang berkualitas, sehingga bisa mengemban tugas untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dengan sungguh-sungguh. – (Shofatus Shodiqoh/gt)