Peresmian Vihara Dhamma Sesanti Kabupaten Temanggung

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung (Bimas Buddha)- Kerukunan merupakan sebuah keniscayaan di tengah-tengah masyarakat yang heterogen. Kerukunan merupakan wujud kerelaan menerima perbedaan baik prinsip, cara pandang, maupun adat dan kebiasaan.

Dalam proses menjaga kerukunan intern umat beragama, Vihara merupakan tempat melaksanakan aktivitas keagamaan yang didalamnya berkumpul  seluruh umat Buddha dengan tidak membeda-bedakan strata sosial, maupun latar belakang. Seluruh pemeluk agama Buddha memiliki hak dan peran yang sama dalam memanfaatkan keberadaan vihara sebagai tempat untuk meningkatkan kualitas diri dan kualitas yang berhubungan dengan nilai-nilai keimanan.

Di tengah-tengah peringatan Hari Magha Puja ke 2560 / Tahun 2017 yang merupakan salah satu hari besar agama Buddha, dan Peresmian Vihara Dhamma Sesanti, Dsn. Pringapus, Ds. Getas, Kec. Kaloran, Kab. Temanggung, Sutarso selaku Pembimas Buddha menyampaikan sambutan dihadapan 600 umat Buddha yang diantaranya turut di hadiri Penyelenggara Bimas Buddha Kankemenag Kab. Temanggung dan para Bhikkhu anggota Sangha dari Sangha Theravada Indonesia (Selasa, 15/3).

“Vihara selain dipergunakan untuk puja bhakti juga digunakan sebagai tempat meningkatkan kualitas cinta kasih dan kasih sayang, selanjutnya kita pancarkan ke seluruh penjuru, agar dunia tetap terjaga dengan cinta kasih dan kasih sayang universal” ucap Sutarso. 

Kecenderungan penghambat terwujudnya kerukunan karena di dalam diri setiap orang belum berhasil menumbuhkan cinta kasih dan kasih sayang. Dengan berkembangnya cinta kasih dan kasih sayang kepada sesama, maka perbedaan pandangan yang dapat berimplikasi pada perpecahan dapat di hindari.

Selain menyampaikan sambutan dalam acara ini, pembimas Buddha juga didaulat untuk melakukan penandatanganan prasasti peresmian Vihara Dhamma Sesanti Kab. Temanggung, harapan dari terselenggaranya acara ini seluruh umat Buddha diingatkan untuk memanfaatkan Vihara sebagai tempat melaksanakan Puja Bhakti (sembahyang) dan melatih diri agar kualitas batin semakin terasah sehingga kedamaian dan kebahagiaan hidup dapat terwujud dengan baik. (Siswanta/Wul)