Perlu kriteria khusus menjadi Petugas Haji

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — Kebijakan haji dari Menteri Agama dengan formula 7-5-3 diharapkan menjadikan penyelenggaraan haji tahun depan menjadi semakin lebih baik dari tahun ini. Para petugas haji, Karu maupun Karom diharapkan pula memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga kelancaran dan keselamatan jemaah haji.

“Para petugas nantinya juga diharapkan bekerja lebih koordinatif mengingat kemungkinan musibah bisa saja terjadi, sebagai contoh musibah jatuhnya crane di masjidil haram dan peristiwa Mina”, Demikian ditegaskan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah dalam Pembinaan KBIH Kabupaten Rembang yang diadakan di aula Kemenag Kabupaten Rembang, Rabu (11/11).

Rencana penyeleksian petugas haji yang akan diperketat ini seiring dengan konsep 753 dari Menag, di mana terdapat lima pembaharuan program, yaitu pemvisaan sedini mungkin, transportasi jemaah dari daerah asal menuju embarkasi yang ditanggung oleh pemerintah daerah, peningkatan kuantitas petugas haji, pengelolaan haji, dan penambahan katering di Makkah.

“Kemarin kami sempat khawatir akan kondisi jamaah haji Rembang di haramain. Kebetulan saat ini koordinasi dengan petugas haji agak terhambat. Namun beruntung, semua jamaah haji Rembang dalam kondisi selamat,” sambung Atho’illah.

Menurutnya, menjadi petugas haji tidaklah mudah. Diperlukan kriteria khusus untuk bisa membimbing semua jamaah. Selain mempunyai komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya, petugas juga harus selalu menjalin koordinasi dengan tim haji yang ada di tanah air. Sehingga jika ada kejadian tertentu, bisa langsung membantu mengatasinya.

Petugas haji ini sebagian ada yang berasal dari KBIH. Oleh karenanya, para pengurus KBIH harus memiliki komitmen yang tinggi dalam membimbing jemaah haji, serta selalu mendampingi jemaah di tanah suci. Apalagi tahun depan, kuota akan kembali normal, bahkan akan ada penambahan kuota sebesar 20 ribu jemaah secara nasional.

“Untuk seleksi petugas haji tahun depan, akan semakin kita perketat. Demikian pula pemilihan Karu dan Karom. Karakter personal menjadi salah satu hal utama yang akan dipertimbangkan,” tandas Atho’illah.

Berdaya saing

Terpisah, diadakan serah terima jabatan Plt Kepala MAN Rembang, Kaderi, kepada Kepala yang baru dilantik, M. Anis Yunus di Rumah Makan Kebon Jati, Rembang. Dalam sambutan pengarahannya, Atho’illah berharap dengan adanya kepemimpinan yang baru, akan menjadikan MAN Rembang menjadi lebih baik, menghasilkan prestasi yang optimal, dan output siswa yang mampu berdaya saing di dunia luar.

Sebagaimana diberitakan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa pada 5 November lalu melantik dan mengambil sumpah jabatan kepada 9 Kepala MAN, 29 Kepala MTsN serta melakukan rotasi 11 Penyelenggara Katolik dan 8 Penyelenggara Kristen di Jawa Tengah.

Sebagian dari mereka merupaka Kepala Madrasah Negeri di lingkungan Kankemenag Kabupaten Rembang, yaitu Drs. Muhammad Yunus Anis sebagai Kepala MAN Rembang, Sriyanto, S.Pd sebagai Kepala MTsN Pamotan Kab. Rembang, dan Drs. Warsan sebagai Kepala MTsN Sulang Rembang.—Shofatus Shodiqoh