Release Kementerian Agama terkait musibah Mina

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Belum lama usai persoalan tentang VISA Calon Jemaah Haji (CJH) yang menimbulkan banyak kontroversial sudah disusul dengan terjadinya tragedi robohnya salah satu crane dalam proyek perluasan di Masjidil Haram Makkah yang tidak sedikit merenggut korban jiwa. Hari ini tepatnya 07:30 WAS atau 11:30 WIB terjadi musibah di Mina yang juga menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Padatnya jalur menuju tempat kejadian perkara (TKP) mengakibatkan susahnya akses informasi terkait musibah tersebut, sehingga muncul berita miring terkait korban dalam musibah di Mina yang merenggut nyawa Jemaah Haji (JH) asal Indonesia bahkan lebih khusus menyebutkan dari Embarkasi Solo. Dalam waktu singkat banyak media berupaya mendapatkan informasi detail terkait musibah tersebut, tentu saja membuat Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo langsung mencari sumber data resmi yang akurat menyangkut peristiwa musibah di Mina tersebut hingga kebenaran berita miring tentang korban dari musibah tersebut.

Hingga akhirnya Kementerian Agama mengeluarkan release terkait musibah di Mina, menurut berita yang dilansir pers release sebagai berikut :

1. Berita terkait peristiwa Mina benar adanya, peristiwa tersebut terjadi di jalan Arab 204 dan waktu terjadinya pada 7:30 WAS, pada saat jemaah akan melakukan lontar jumrah aqobah;

2. Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan Jemaah Haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri jalan King Fahd. Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh oleh Jemaah Haji Indonesia;

3. Jemaah Haji Indonesia di Mina terbagi dalam 52 Maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), 7 maktab di Mina Jadid. Jemaah yang tinggal di Haratul Lisan tidak akan melalui jalur Arab 204, tapi melalui terowongan muashim ketika akan ke jamarat. Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak;

4. Peristiwa diduga terjadi karena adanya jemaah yang akan melakukan jumroh aqobah tiba-tiba berhenti di jalan Arab. Karena terhenti, jemaah yang berada pada barisan belakang mendorong jemaah yang di depan sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi korban;

5. Untuk memastikan apakah ada korban dari jemaah Indonesia. Tim PPIH sudah turun ditempat kejadian perkara (TKP) dan juga di RS. Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut. Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu korban jemaah haji Indonesia. Sampai saat ini korban tersebut sedang diidentifikasi dan muidah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jemaah haji tersebut;

6. Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, PPIH terus berkoordinasi tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan, tetapi juga dengan Difa Madani atau semacam badan penanggulangan bencana Arab Saudi untuk mendapatkan indormasi yang lebih up to date, khususnya pada wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH;

7. PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jemaah yang akan melempar jamarat dengan mengeluarkan larangan untuk melontar jumrah aqobah pada pukul 08:00 – 11:00 WAS pada tanggal 10 Dzulhijjah. Sebab saat itu adalah waktu dimana jemaah ramai-ramai pergi ke Jamarat utnuk melontar jumrah. Untuk tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah, Jemaah Haji Indonesia dihimbau untuk tidak melontar jumrah mulai melontar jumrah mulai pukul 13:00 – 16:00 WAS;

8. Jumlah korban meninggal dunia sampai dengan saat ini ada 220 orang dengan korban luka 450 orang dan itu kebanyakan dari jemaah negara wilayah Arab (Mesir) dan Afrika.

9. Info terkait peristiwa Mina hubungi hotline di +966543603154.

Terkait dengan musibah di Mina, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Ahmadi sekaligus sebagai Ketua PPIH Embarkasi/Debarkasi Solo 1436H menyatakan empatinya kepada seluruh korban baik yang meninggal maupun yang luka akibat musibah Mina, dan berharap kepada publik untuk tidak berspekulasi khususnya dengan nama-nama korban dari Jemaah Haji Indonesia, hal ini erat kaitannya dengan psikologis keluarga jemaah haji tersebut serta dengan tegas menyampaikan sebelum ada release resmi dari lembaga terkait.

Namun hingga pukul 20:55 WIB informasi yang diterima setidaknya terdapat 717 korban jiwa dan 863 lainnya luka-luka.(gt)