Rohis Menuju Generasi Cerdas Spiritual, Intelektual dan Emosional

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Sebagai sub organisasi OSIS yang kegiatannya mendukung intrakurikuler keagamaan, Rohani Islam (Rohis) berperan penting dalam memberikan pendidikan, pembinaan dan pengembangan potensi peserta didik muslim agar menjadi insan beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia. Dengan aktif mengikuti kegiatan Rohis, diharapkan segenap siswa mampu merevitalisasi semangat religius dengan mulai menampilkan akhlaq mulia di lingkungan sekolah. Sebab, penerapan akhlaq mulia inilah yang nantinya akan membentuk karakter budaya bangsa. 

Demikian disampaikan Kakankemenag Kab.Semarang, Muhdi saat membuka kegiatan Peningkatan Wawasan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin Dan Multikultural Bagi Siswa SMA/SMK di C3 Hotel, Rabu (12/4).

Menurut Muhdi, Islam sebagai rohmatan lil “alamin adalah Islam yang kehadirannya ditengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.

“Islam adalah agama yang ramah, yang dengannya tidak ada kekerasan maupun pemaksaan kehendak,” ungkapnya. Dengan mempelajari Islam secara kaffah atau menyeluruh, kelak generasi kita akan menjadi generasi yang cerdas spiritual, intelektual serta cerdas emosional.

Selanjutnya menyinggung tentang keberagaman agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia, Muhdi berpesan kepada segenap pengurus Rohis SMA/SMK yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk turut serta menciptakan kerukunan antar umat beragama dengan menjalankan ajaran agama masing-masing dan tidak mencampuradukkan ajaran agama yang ada.

“Jadi orang jangan hanya anut gubyuk. Sebab dengan hanya ikut-ikutan tanpa tujuan jelas, besar kemungkinan kita akan menjadi korban keadaan” pintanya.

Sementara itu Kasi PAIS Kankemenag Kab.Semarang, Taufiqurrahman  dalam pengarahannya lebih mengedepankan pentingnya sinergi antar elemen yang ada di sekolah. Dengan perhatian dan pembinaan yang berkelanjutan kepada Rohis, diharapkan peran Rohis mampu menangkal berbagai pengaruh negatif radikalisme, narkoba maupun seks bebas.  

“Dengan masih maraknya kekerasan yang melibatkan siswa, ini  menjadi persoalan di sekolah yang membutuhkan solusi bersama” jelasnya. Sebab disadari maupun tidak, anak-anak adalah asset yang harus dijaga dan dikembangkan seluruh potensinya karena kelak, merekalah yang akan meneruskan perjuangan bangsa kita. Untuk itu, Rohis harus mulai memainkan perannya dalam meluruskan pemahaman terhadap agama agar tidak dijadikan alat pembenar dalam melakukan tindakan anarkhis.

Mengakhiri sambutannya, Taufiq berharap kepada segenap pengurus Rohis SMA/SMK untuk bersama-sama belajar, menambah wawasan kebangsaan dan keagamaan sebagai modal dalam menghadapi era globalisasi yang semakin canggih, agar tidak seperti katak dalam tempurung.(shl/Wul)