Simulasi Edukatif Warnai Sosialisasi SPAK

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) adalah sebuah gerakan sosial pencegahan korupsi yang melibatkan perempuan. SPAK merupakan brand kampanye milik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang bekerja sama dengan Australian Indonesian Partnership for Justice bertujuan untuk memberikan informasi dan pendidikan anti korupsi pada masyarakat.

Masih pada gelaran Seminar Perempuan Anti Korupsi, agen SPAK dari Itjen Kemenag RI sekaligus Sekretaris DWP Kemenag RI, Siti Mudayaroah selaku fasiltator dalam sosialisasi SPAK ini menyampaikan bahwa Kemenag RI sudah melakukan tindakan nyata terkait pencegahan korupsi  ditandai dengan adanya UPG (Unit Pengendali Gratifikasi).

Mudayaroah menjelaskan bahwa apabila ada pejabat kunjungan ke daerah, dan pejabat yang ada daerah tersebut berusaha memberikan semacam bingkisan/ cindera mata dan sedikit memaksa untuk harus diterima atau dibawa, maka bingkisan/ cinderamata itu akan tetap dibawa dengan catatan pemberian tersebut akan dilapokan ke KPK sehingga akan muncul surat keputusan KPK yang menerangkan dan menyebutkan nama pejabat pemberi gratifikasi  dan penerima gratifikasi, sehingga nama tersebut akan masuk dalam list KPK.

“SK semacam itu sudah ada dan ditemple di Itjen Kemenag RI, jadi lebih baik tidak usah memberi apapun daripada ribet urusannya nanti,” jelas Mudayaroah menekankan.

Pada kesempatan itu pula disertakan permainan simulasi edukatif. Permainan tersebut ada 5 (lima), antara lain : permainan majo (lima jodoh) yang terdiri dari 2 (dua) majo, yaitu majo dan majo junior. Peraminan Majo ini cocok diaplikasikan untuk sosialisasi dilingkungan SMA dan SMP

Selain itu juga ada permainan Semai (Sembilan Nilai Anti Korupsi), diantaranya berupa nilai kejujuran, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana dan berani. Harapannya dengan mengetahui nilai dasar anti korupsi, diharapkan akan menjadi dasar menumbuhkan nilai yang baik.

Permainan lainnya ada Put-put LK (Putar-putar Lingkaran Korupsi) dan Arisan yang isinya berupa ajuan pertanyaan-pertanyaan terkait korupsi yang ada dalam kehidupan sehari-hari.” Informasi tentang anti korupsi ini tidak melulu lewat media komunikasi yang bersifat formal melainkan juga bisa melalui media permainan sambil belajar, bediskusi dan meberikan pandangan”, jelas Mudayaroah.

Permainan / tools ini bisa digunakan untuk sosialiasi SPAK. Gerakan SPAK ini dianggap gerakan yang masif dalam pencegahan korupsi karena melibatkan perempuan yang banyak memiliki kesempatan bersosialisasi sehingga inisiasi pencegahan korupsi dapat terlaksana. Siti Mudayaroah menyampaikan apabila satker Kemenag Kabupaten/ Kota ingin melaksanakan kegiatan SPAK karena terkait alat permainan bisa menghubungi agen SPAK Kanwil Kemenag Prov Jateng. (wulan/gt)