Subadi : Ulama Harus Selalu Menjaga NKRI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri, Subadi menyampaikan bahwa Ulama NU harus selalu menjaga NKRI karena salah satu bentuk keimanan adalah dengan mencintai tanah air. Oleh karena itu, ia meminta kepada masyarakat Wonogiri untuk melakukan hal serupa, minimal dengan wujud membangun Wonogiri secara bersama-sama.

Hal tersebut di sampaikan dalam acara  Dzikir bersama/istigozah dan pengajian akbar memperingati hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) yang ke 91, Cabang NU Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini dilangsungkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati yang diikuti ribuan jamaah NU Kabupaten Wonogiri, Sabtu Malam Minggu (08/04).

Hadir Dalam Acara tersebut Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Ketua DPRD Wonogiri, Waka Polres Wonogiri, Kepala SKPD, Kepala Kankemenag Wonogiri, Ketua PW NU Provinsi Jawa Tengah, H. Abu Hafsin serta jajaran pengurus NU Kabupaten Wonogiri.

Sejalan dengan pernyataan Ketua PW NU  Jawa Tengah, Subadi pun membenarkan, bahwa saat ini banyak kelompok yang ingin memecah belah umat Islam. Mereka diprovokasi agar umat Islam saling berseteru hingga akhirnya dikenal dengan Islam anarkis anti perdamaian. Oleh karena itu, ia meminta agar NU menjadi salah satu Islam yang rahmatan lil alamin, sehingga muslim dikenal nyaman dalam bermasyarakat.

“Sumbangan NU terbesar bagi Indonesia karena pemahaman agamanya telah menjadikan Indonesia bersatu. Oleh karenanya mari kita jaga NKRI menjadi negara yang aman dan stabil. Jangan mau dipecah belah,” paparnya.

Diusianya yang ke-91, Menurut H. Subadi Organisasi NU semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat maupun negara karena masih tetap setia dengan NKRI. Jamaahnya mempunyai kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, serta menjunjung tinggi budaya lokal.

Sementara itu, Bupati Wonogiri Joko Sutopo berharap, Pemerintah bisa berjalan baik bila suatu daerah aman, dan NU selalu memperjuangkan keamanan dan setia kepada NKRI. Warga NU juga dipersilakan memanfaatkan Alun-alun Wonogiri untuk kegiatan keagamaan demi kemaslahatan umat.

“Memang saat ini banyak pihak yang sebarkan idiologi tertentu yang bertentangan dengan ideologi negara kita. Maka peran NU yang selalu menghormati sesama sangat diharapkan agar kita tidak terpecah belah,” kata dia.

Bupati  juga menyampaikan, angka kemiskinan di Wonogiri masih terlalu besar, sehingga pendidikan tidak akan berjalan dengan baik. Mengingat banyak provokator pemecah belah bangsa, maka dikhawatirkan akan menimbulkan radikalisme bila pendidikan tidak berjalan dengan baik. (Mursyid_Heri/Wul)