081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Tanamkan Pemahaman Ibadah Haji Sejak Dini

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang — Animo masyarakat yang kian tinggi dalam menunaikan ibadah haji menjadi pendorong penyelenggara pendidikan untuk mengenalkan secara dini praktik pelaksanaan haji di tanah suci. Rabu (07/09), bertempat di Lapangan Gedung Haji Rembang, Pimpinan Cabang Muslimat NU menyelenggarakan manasik haji bagi siswa RA/TK se-Cabang Rembang.

Tepatnya pukul 07.00 WIB, ribuan peserta didik dari RA maupun TK sudah bergerumul di komplek lapangan Islamic Center, tepatnya di depan Gedung Haji Rembang. Tampaknya para siswa sudah tak sabar melaksanakan manasik haji di lapangan yang sudah disediakan replika lokasi melempar jumroh, ka’bah, dan bukit sofa arwah.

Acara secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah, didampingi oleh Pengawas RA dan Ketua IGRA Kabupaten Rembang, Nuryani. Dalam sambutan pembukaannya, Atho’illah mengapresiasi penyelenggara yang memfasilitasi peserta didik di tingkat TK/RA untuk melaksanakan manasik haji.

Menurut Atho’illah, manasik haji sebagai salah satu rukun Islam penting untuk dikenalkan secara dini kepada anak-anak pada usia emas. “Dengan adanya manasik haji ini, anak-anak bisa memahami dan mempraktikkan secara langsung rangkaian kegiatan ibadah haji. Dengan begitu anak-anak akan tergerak keinginannya untuk pergi menunaikan ibadah haji ketika sudah dewasa,” urai Atho’illah.

Sementara Ketua IGRA Kabupaten Rembang yang juga pengurus PC Muslimat NU Cabang Rembang, Nuryani mengatakan, kegiatan ini melibatkan 20 TK/RA yang berada di bawah binaan PC Muslimat NU Cabang Rembang. “Manasik haji ini merupakan program rutin dua tahun sekali. Tujuan kami adalah untuk mensyi’arkan nilai-nilai Islam kepada masyakarat dan mendorong masyarakat untuk segera berhaji bagi yang belum menunaikan,” kata Nuryani.

Tetap semangat

Sekitar pukul 08.00 rombongan dari masing-masing RA/TK sudah memulai manasik haji. Kendati panas sudah mulai terasa di ubun-ubun kepala sekitar pukul 09.00 – 10.00 WIB, namun anak-anak tetap bersemangat dan tak sabar menunggu giliran untuk bermanasik. Guru pendamping pun terus membimbing siswa/siswi mempraktikkan rukun dan wajib haji hingga selesai.

Sebagaimana yang dilansir di berbagai media, Cuaca di Kota Makkah semakin terasa panas saja. Suhu berada di atas 40 derajat celcius dan pernah mencapai maksimal hingga 44 derajat celcius.—(Shofatus Shodiqoh/gt)