Teguhkan Pancasila sebagai Ideologi Negara

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Inmas) – Ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 bahwa tanggal 1 juni merupakan Peringatan Hari Lahirnya Pancasila dan merupakan hari libur nasional, maka pada hari ini (Kamis, 1/7/17) Kanwil Kemenag Prov. Jateng turut melaksanakan upacara bendera untuk meneguhkan komitmen agar lebih mendalami dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Melihat sejarah berdirinya NKRI, Pancasila telah mengalami berbagai ujian dan dinamika sejarah sistem politik, mulai jaman demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, era Orde Baru hingga demokrasi multipartai di era reformasi saat ini. Di setiap jaman, Pancasila harus melewati alur peradaban yang menguji ketangguhannya sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia yang terus berkembang.

“Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu membentuk Indonesia. Itulah ke Bhinneka Tunggal Ika-an kita,” kata Farhani dalam membacakan Sambutan Presiden RI, selaku Inspektur Upacara (Irup) Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Kanwil Kemenag Prov. Jateng.

Melihat segala  peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini rupanya mengancam kebhinnekaan dan keikaan Indonesia. Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila ditambah lagi diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.

“Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila,” ajak Farhani.

Pada momentum peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 2017 ini,  perlu reaktualisasi, restorasi atau revitalisasi nilai -nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam rangka menghadapi berbagai permasalahan bangsa masa kini dan masa datang. Problema kebangsaan yang kita hadapi semakin kompleks, baik dalam skala nasional, regional maupun global, memerlukan solusi yang tepat, terencana dan terarah dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pemandu arah menuju hari esok Indonesia yang lebih baik.

Saat ini pemerintah berkomitmen untuk penguatan Pancasila, dengan diundangkannya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Pembinaan Ideologi Pancasila. Kita semua harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.

“Sekali lagi jaga perdamaian, jaga persatuan dan jaga persaudaraan diantara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kit saling bahu membahu, bergotong royong demi kemajuan Indonesia,” pesan Farhani mengakhiri sambutan.

Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila.Semua Anda Indonesia, semua Anda Pancasila. Saya Indonesia, Saya Pancasila. (Wul)