Guru Ngaji agar Bijak Sikapi Informasi terkait Islam Radikal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Mungkid – Para guru mengaji dihimbau agar selektif dan berhati-hati dalam menerima informasi dari media sosial. Karena akhir-akhir ini banyak sekali informasi yang kelihatannya bernuansa Islami tetapi isinya justru menghasut untuk mempertanyakan keberadaan NKRI. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kemenag Kab. Magelang Kudaifah, pada Halal Bihalal Guru Ngaji se-Kecamatan Tegalrejo di Pondok API Tegalrejo, Minggu (23/07/2017).

Sebanyak 500 guru Ngaji pada TPQ dari dusun-dusun di wilayah Kecamatan Tegalrejo mengikuti kegiatan tersebut.

Kudaifah mengharapkan para guru ngaji dapat memfilter segala informasi terkait  gerakan Islam radikal yang semakin gencar masuk di pedesaan.

“Mohon diinformasikan dan diajarkan ke tetangga dan putra-putri murid ngaji, Panjenengan kalau menggunakan HP, kapan ada informasi-informasi yang harus disampaikan jangan langsung dituruti dan diikuti,” terang kudaifah.

Kudaifah mengapresiasi peran para guru Ngaji dan menyampaikan rasa bangganya karena para guru Ngaji di dusun-dusun merupakan ujung tombak di masyarakat dalam rangka dakwah li i’lai kalimatillah bisa berdampingan bersama-sama Kementrian Agama.

Kepada guru Ngaji, Kudaifah menyampaikan pesan bahwa saat ini anak-anak usia kelas 4 sd. 5 SD/MI sudah mulai baligh, sehingga diharapkan guru ngaji menyisipkan pendidikan tentang bersuci dan persholatan kepada para santri-santrinya.

“Silahkan kepada Bapak/Ibu di dalam mengajar kepada santrinya disisipi pendidikan berkaitan dengan usia baligh,” katanya.

Ketua Panitia, Priyanto menyampaikan dalam kegiatan tersebut menghadirkan tokoh agama KH.Solikun dan KH. Noor Machin Chudlori, untuk memberikan doa restu kepada guru Ngaji di wilayah kecamatan Tegalrejo agar bisa kuat dan lancar dalam mendidik anak-anak melalui TPQ masing-masing.

“Selain untuk halal bihalal saling memaafkan, kami guru-guru ngaji di kecamatan Tegalrejo memohon berkah doa restu dari kyai sepuh agar kami diberikan kekuatan dan kelancaran dalam mendidik anak-anak di TPQ. Kami berharap para kyai sepuh dapat memberikan motivasi dan arahannya kepada guru-guru ngaji, terlebih dalam menyikapi informasi-informasi yang beredar saat ini berkaitan Islam radikal. Semoga para guru ngaji di dusun-dusun bisa menjadi benteng terdepan dalam menangkis paham Islam radikal,” kata Priyanto. (zaki/m45k/Af)