PORSADIN Bukan Sekedar Adu Prestasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Madrasah Diniyah Takmiliyah menjadi pilar utama pembangunan bangsa dalam mempersiapkan generasi mendatang  yang mempunyai pengetahuan agama, berwawasan dan mempunyai keterampilan hidup yang memadai dan berkarakter mulia. Santri tidak hanya diajarkan materi ilmu agama namun juga di ajarkan keterampilan olah raga dan seni.

Salah satu ajang peningkatan kualitas nilai-nilai keagamaan, olah raga dan seni di lingkungan diniyah takmiliyah dilakukan melalui Lomba Pekan Olah Raga dan Seni Madrasah Diniyah (PORSADIN), Ahad, (16/07).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Saefudin,  mengungkapkan, Porsadin merupakan kegiatan untuk menyatukan Ukhuwa Islamiyah bukan sekedar adu gengsi atau prestasi. “Walaupun Prestasi perlu dikedepankan namun ukhuwah islamiyah tetap menjadi perhatian utama,” tuturnya.

Bukan hanya itu tambah Saefudin, Porsadin juga sebagai ruang untuk komunikasi timbal balik antar santri maupun antar  guru dan seluruh komponen Diniyah Takmiliyah.

“Porsadin momen silaturrahmi yang secara sadar akan melahirkan rasa kebersamaan, dorongan kearah peningkatan kompetensi diri, kompetensi lembaga yang kemudian bisa meningkatkan kemampuan keagamaan, kemanusiaan, kebangsaan yang dilandasi nilai-nilai kebersamaan dalam kompetisi yang sehat,” terangnya.

Sementara itu,  Kepala seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren,  Munsiri, menyampaikan bahwa  kegiatan ini bertujuan menggali dan mengembangkan potensi Diniyah Takmiliyah, dalam rangka memporkokoh eksistensinya di masyarakat, memberikan dorongan kompetitif yang  sehat antar santri diniyah takmiliyah, saling mengenal satu sama lain antara segenap komponen diniyah takmiliyah,  untuk menggali potensi keilmuan, dan jiwa seni pada anak-anak diniyah. Selain itu, untuk memotivasi anak didik agar mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi.

Lebih lanjut dikatakan Porsadin merupakan salah satu momen pengembangan bakat dan kreatifitas santri diniyah takmiliyah sebagai relevansi antara pendidikan di diniyah takmiliyah dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 serta untuk mengagungkan dan mempererat silaturahmi insan Diniyah se-Kabupaten Temanggung.”ujarnya.

Event  ini memperlombakan delapan cabang lomba yaitu MTQ, MQK, Tahfiz juz amma, Tahfiz Aqidatul Awam, Pidato bahasa Indonesia, Pidato bahasa Arab, Atletik,  Kaligrafi, dan Puisi dan diikuti oleh 305 peserta, ‘imbuhnya.(sr/Af)