Evaluasi Bagian Proses Pembelajaran

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Umumnya sebagian besar guru  SD/MI menyusun butir soal yang cenderung hanya mengukur kemampuan berpikir tingkat rendah (Low Order Thinking Skills/LOTS) dan soal-soal yang dibuat tidak kontekstual. Soal-soal yang disusun oleh guru umumya mengukur keterampilan mengingat (recall). Bila dilihat dari konteksnya sebagian besar menggunakan konteks di dalam kelas dan sangat teoritis, serta jarang menggunakan konteks di luar kelas (Kontekstual). Sehingga tidak memperlihatkan keterkaitan antara pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan dasar inilah  Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Pringsurat, Selasa (29/08) bertempat di MI Tarbiyatus Shibyan Kebumen Kecamatan Pringsurat menyelenggarakan pelatihan penyusunan butir soal  bagi Guru MI se Kecamatan Pringsurat.

Kegiatan yang dipandu oleh Nur Makhsun selaku pengawas madrasah Kecamatan Pringsurat diikuti oleh 50 orang peserta. Sementara dalam kesempatan tersebut Nur Makhsun menjelaskan bahwa tes atau evaluasi merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran, seorang guru harus menguasai teknik penyusunan evaluasi dengan benar agar kompetensi dapat dicapai dengan maksimal. Test yang baik harus valid, reliabel, jujur dan dapat menjadi alat ukur kemajuan belajar siswa.

Lebih lanjut Nur Makhsun menyampaikan “ dalam rangka melakukan evaluasi yang benar pada kegiatan proses belajar mengajar, maka guru melakukan evaluasi. Evaluasi itu dilakukan setiap hari seperti adanya ujian nasional, ujian semester, dan ujian catur wulan. Untuk tepat dalam melakukan evaluasi, tepat dalam menyusun soal, tepat dalam menentukan standar ketentuan penulisan naskah soal.  Maka kita laksanakan pelatihan untuk pendampingan kepada bapak ibu guru dalam pelatihan ini ,“ ujarnya

“Karena begitu pentingnya pelatihan penulisan naskah soal ini, maka sangat kita harapkan nantinya dapat membuat soal dengan ukuran yang benar. Sehingga dapat menentukan anak didik kita naik kelas dan  masuk pada kelompok jenjang berikutnya dan tidak mengalami kekeliruan. Disamping itu anak didik juga terbantu dalam mencapai kompetensi yang diharapkan. Itu diterapkan atau disusun materinya dengan kemampuan anak didik kita,” harapnya.

Sementara menurut Akhadi selaku koordinator pelaksana menjelaskan bahwa tujuan kegiatan tersebut bertujuan untuk membekali para guru dalam menyusun soal ulangan secara benar sesuai pedomann yang ada. “Hasil yang diharapkan dalam pelatihan ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru MI tentang teknik penulisan naskah, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru tentang pembuatan naskah soal, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru tentang perakitan dan penetapan 2 paket naskah soal,” pungkasnya.(sr/Af)