Revolusi Mental, Hijrah Untuk Kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Surakarta menggelar pengajian umum dalam rangka memperingati Tahun Baru 1 Muharram 1439 Hijriyah diikuti 750 orang di Masjid Agung Kota Surakarta, Selasa (26/9).

Kepala Kantor Kemenag Kota Surakarta, Muslim Umar, mnengatakan tujuan peringatan tahun baru hijriyah ini sebagai media pembinaan rohani Islam bagi karwawan PNS/TNI/POLRI /BUMN/BUMD Se Kota Surakarta.

“Kesuksesan penyelenggaraan pengajian ini karena dukungan dan kebersamaan dinas/Instansi anggota PHBI,” kata Muslim.

Menurut Muslim, peringatan tahun baru hijriyah sebagai momentum untuk instropeksi diri, baik yang terterkait dengan pribadi maupun tugas kedinasan. Sehingga segala kekurangan bisa dibenahi sehingga kedepan menjadi lebih baik.

Pada kesempatan yang sama Wali Kota Surakarta, FX Hadi  Rudyatmo, mengatakan, momentum tahun baru Hijriyah ini sebagai bentuk perenungan terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu tahun yang lalu, agar amalan yang dilaksanakan tahun depan menjadi lebih bermakna.

“Revolusi mental yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi pada dasarnya adalah “hijrah” untuk kebaikan bangsa dan Negara Indonesia,” ujar Rudy, panggilan akrab Walikota Surakarta.

Hal itu, kata dia, sebagai sebuah upaya untuk membangun kualitas diri menjadi lebih baik  sehingga  hidup ini menjadi lebih bermakna dan bermanfaat untuk umat, masyarakat dan bangsa.

“Semangat  menegakkan kebenaran dan memberantas kebatilan adalah spirit utama dalam memaknai pergantian tahun baru Hijriah,” paparnya.

Menurutnya, kebatilan tidak akan dapat dimenangkan,  kebenaran dan keadilan  tidak dapat akan pernah terwujud,  jika kita tidak mampu merevolusi mental diri kita sendiri. Revolusi mental harus diawali dari diri sendiri, keluarga, lingkungan, masyarakat dan seterusnya.

Lanjut dia, melalui momentum Hijriyah ini, Pemerintah Kota Surakarta mengharapkan peran serta dan  partisipasi masyarakat untuk terus memberikan “chek and richek” atau kontrol terhadap kebijakan Pembangunan di Kota Surakarta. Pemkot Surakarta memiliki komitmen untuk terus menerus melakukan perubahan/ perbaikan dan koreksi terhadap berbagai kekurangan yang ada dalam kebijakan pembangunan.

“Dengan semangat kebersamaan, marilah kita membangun Kota Surakarta untuk membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” tegas Rudy.

Sementara itu dosen IAIN Salatiga, KH Fauzi Arkan M.Ag, dalam tausyiahnya menyampaikan dengan peringatan 1 Muharram 1439 H mari senantiasa mengenang semangat hijrah Rasulullah SAW. Hal itu dengan meningkatkan semangat beribadah dan berjuang untuk Agama Nusa Bangsa.

“Agar kita selalu instropeksi terhadap diri kita masing-masing. Baik yg terkait dengan kehidupan beragama berkeluarga. Bermasyarakat dan  bernegara,” kata Arkan.

Dikatakan, agar seseorang mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akherat perlu memanfaatkan waktu dalam 4 hal. Sebagaimana disabdakan  oleh Rasulullah SAW, menggunakan waktu untuk diri sendiri (Saatan linnafsi), waktu untuk  keluarga (saatan liahlihi), waktu untuk memikirkan ciptaan langit, dan bumi (Saatan fikholqissamawati wal ardli) dan waktu untuk beribadah kepada Allah (saatan lillah).

“Mari kita tingkatkan hablumminallah wahabblumminannas. Bahkan kalau kita pelajari Alquran, maka porsi hablumminallah hanya 15 % dan lebih banyak hablumminannas,” pungkasnya. (rma)