Anggota DPR RI Dirikan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Wonogiri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Anggota DPR RI dari Komisi VIII, Hj Endang Maria Astuti, S.Ag, SH, MH atas rekomendasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri mendirikan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Wonogiri dengan SK Dirjen Pendidikan Islam No. 4536 Tahun 2017 dengan  nama  STAIMAS WONOGIRI (Sekolah Tinggi Agama Islam “Mulia Astuti”).

Pendirian Perguruan Tinggi Islam  di Kabupaten Wonogiri menurut Hj. Endang Maria di harapkan memudahkan lulusan MA dan SMA/SMK untuk belajar dan mendalami ilmu agama Islam tidak usah keluar daerah sehingga tidak mengeluarkan biaya yang besar.

Beliau berharap perguruan tinggi yang di dirikan di kabupaten Wonogiri ini mampu memberikan peran strategis dalam mendukung pembangunan manusia yang diselenggarakan pemerintah daerah.

Tidak hanya itu, perguruan tinggi kedepannya harus turut serta memberikan solusi, pandang, masukan atas problem yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat dibidang sosial keagamaan.

Hal tersebut di sampaikan dalam acara sosialisasi  keberadaan STAIMAS WONOGIRI (Sekolah Tinggi Agama Islam “Mulia Astuti”) yang di lakukan tim STAIMAS, Senin (02/10) di Aula Kankemenag turut hadir Ka. Kankemenag Wonogiri, Kasubbag TU dan para Kasi serta Kepala KUA, Pengawas pendidikan agama Islam dan penyuluh Agama Islam.

Sedangkan Ka. Kankemenag Wonogiri, Drs. H. Subadi, MSI menyampaikan bahwa STAIMAS Wonogiri menjadi lembaga pendidikan Islam yang menjadi harapan baru bagi dunia Pendidikan Islam secara umum. Diharapkan dari institusi pendidikan tinggi Islam tersebut bisa melahirkan generasi-generasi Islam yang unggul.

Kedepan harus banyak tokoh-tokoh agama dan Guru yang bisa di hasilkan dilahirkan dari lembaga tersebut. Oleh karena STAIMAS  sebagai Perguruan Tinggi untuk mempersiapkan diri di segala bidang mulai dari konsep, kurikulum, visi, misi, dan tak ketinggalan adalah pengembangan lembaga tersebut baik secara organisasi, sarana prasana, dan nilai-nilai yang diperjuangkannya.

Subadi menceritakan bahwa APK pendidikan tinggi di Indonesia masih rendah, berkisar 32%. Artinya, masih ada 68% anak-anak Indonesia yang tidak memiliki kesempatan belajar di Perguruan Tinggi (PT) sehingga STAIMAS Wonogiri bisa menjadi solusi.

PTAI yang telah mendapatkan ijin operasional menjalankan pendidikan untuk memikirkan mutu dan relevansinya. Jangan sampai, mahasiswa yang telah selesai kuliah atau lulus sarjana justru merasa bingung karena tidak memiliki kompetensi yang memadai.

“PTKI harus pandai-pandai membaca kebutuhan zaman anak-anak yang akan melanjutkan. PTKI tidak boleh terputus dari realitas sosial. Kampus bukan hanya tempat masyarakat cerdas, melainkan tempat masyarakat bersosialisasi,” tambahnya. (Mursyid_Heri/Wul)