081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Cetak Generasi Qur’ani Melalui Boarding School

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Slawi – Generasi Qur’ani adalah generasi yang menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup mereka, meyakini kebenaran al-Quran, membaca dan memahaminya dengan benar dan baik, serta mengamalkan dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Generasi itulah yang menjadi idaman bagi umat Islam kapan dan di mana pun mereka hidup dan berada.

Untuk mewujudkan generasi qur’ani tersebut MTs Negeri Model Babakan Lebaksiu Tegal melalui Program Unggulan Rumah Tahfidz di Asrama Islamic Boarding School (IBS) berikhtiar menyiapkan peserta didik yang  kompetensi hafalan alqur’an tiga juz dalam tiga tahun. Sebagai bahan evaluasi, pengelola IBS mengirim 67 santrinya pada kegiatan Uji Tahfidz Alqur’an Juz 1 dan Juz 30 yang diselenggarakan PPPA Darul Qur’an Nusantara Perwakilan Tegal, yang di asuh oleh KH. Yusuf Mansur tepatnya di SMP Al-Irsyad Tegal. Ahad (15/10)

Umi Faridah selaku ketua program Islamic Boarding School menjelaskan , “Peserta didik Kelas 7,8, dan 9 yang ada sejumlah 170 anak. Adapun yang sudah hafal Juz 1 dan 30 sejumlah 67 orang kami kirim untuk dapat mengikuti evaluasi. Mengapa kami mempunyai target 3 juz ? Hal ini disebabkan muatan kurikulum padat yang harus diikuti peserta didik baik selama di Asrama maupun ketika mengikuti KBM di Madrasah, sehingga apabila target tersebut terpenuhi kami sangat merasa bersyukur.”

Sementara itu Kepala MTs Negeri Model Babakan Lebaksiu Tegal Mukhlasin ketika kami jumpai di tempat terpisah menambahkan, “Boarding School yang kami kembangkan memiliki beberapa program unggulan selain Tahfidz Qur’an, seperti program pengembangan bahasa inggris dan Bimbingan Belajar Mapel Ujian Nasional”.

Dalam pengembangan bahasa inggris kami membekali peserta didik ketika kelas 7 dengan mengirimkannya ke Kampung Bahasa Inggris di Pare Kediri hampir selama 1 bulan, dan sebagai tindak lanjutnya kami mengundang tutor dari Pare tersebut untuk mendampingi di Asrama selama 2 bulan, “Walaupun hasilnya belum maksimal, namun upaya perbaikan tetap kami lakukan”, tegas Mukhlasin.

Umi Faridah sangat berharap banyak kepada Kementerian Agama Republik Indonesia, kedepan dapat menggelontorkan bantuan Gedung Asrama yang layak huni dan nyaman, karena santri kami riil dan mempunyai program yang nyata. (byrs/za/rf).