Memupuk Kreatifitas, Kecerdasan, dan Budi Pekerti Anak Didik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Peringatan Maulid nabi Muhammad  SAW  harus ditanamkan sejak dini kepada anak anak, agar mereka dapat menjadi generasi penerus yang dapat meneladani akhlak dan kepribadian Rasulullah Muhammad SAW dalam kehidupan sehari hari. Untuk mewujudkan hal tersebut Yayasan Pendidikan Muslimat NU Kabupaten Temanggung sebagai induk organisasi dari Raudlatul Atfal Masyithoh menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi dengan kegiatan berbagai lomba bagi anak anak RA. Diantara cabang yang dilombakan antara lain Murotal, mewarnai dan lari estafet.

Kegiatan yang diselenggarakan di  Pendopo Pengayoman Temanggung, Rabu (29/11) dibuka oleh Bupati Temanggung. Dalam sambutanya Bambang Sukarno berharap agar kegiatan ini menjadi wahana   untuk menanamkan ajaran agama bagi anak-anak  sebagai generasi penerus.

Bupati menyambut baik dan sangat senang sekali atas terselenggaranya kegiatan ini. Kegiatan yang seperti ini bagus dalam rangka menumbuh kembangkan minat bakat potensi anak didik sejak usia dini. “Ada dua kompetensi yang harus diberikan yakni kompetensi akademik dan kompetensi non akademik. Selain itu jugai merupakan langkah awal menanamkan aqidah serta untuk membiasakan anak-anak lebih terampil, mandiri dan percaya diri. Menyangkut hal ini didalam suatu lembaga pendidikan ada tiga ranah yang harus ditetapkan yakni kecerdasan intelektual (kognitif), kecerdasan emosional (afektif) dan kecerdasan kreatifitas (psikomotorik). Adanya kerjasama yang harmonis antara orang tua, sekolah, dan masyarakat, serta membentuk anak yang beriman dan bertaqwa. Dan kalau semua itu dapat dipadukan maka tujuan itu dapat diraih”. Katanya.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung yang diwakili Miftakhul Hadi ketua Pokjawas ketika memberikan sambutannya menekankan perlunya anak-anak diberikan ruang untuk  mengembangkan potensi bakat dan minatnya dibidang keterampilan agama dan seni, agar kelak dapat menjadi insan yang tidak hanya cerdas intelektualnya tetapi juga cerdas emosional dan spiritualnya. Serta dia berharap agar kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin tahunan yang layak untuk dilestarikan.

Tujuan diadakannya lomba adalah untuk memupuk kreatifitas, kecerdasan, budi pekerti anak didik serta untuk dapat menciptakan kekerabatan, keakraban, kenal mengenal untuk mempererat silaturrahmi dan diharapkan anak didik menjadi pintar dan berprestasi. Disamping itu juga dalam rangka memperkenalkan syiar Islam dan menanamkan nilai-nilai agama pada anak-anak sejak usia dini.

Lebih lanjut Miftah menyampaikan kegiatan ini betul-betul senyawa dengan keinginan dalam rangka memajukan pendidikan di tingkat dasar. “Kegiatan ini juga sangat penting dalam rangka membentuk yang namanya pembentukan karakter, kognitif, afektif dan psikomotorik harus betul-betul dimiliki anak didik karena kalau tidak terdidik sejak dini maka pada saat mengembangkan ditingkat selanjutnya akan mengalami kesulitan. Didalam mendidik anak dan membangun karakter bangsa ada 4 hal yang harus dilakukan yakni harus mempunyai religius atau keberagamaan yang baik, harus mempunyai prinsip moderat, harus mempunyai kecerdasan dan harus mempunyai kemandirian”, pungkasnya. (nm/sr/Af)