Ahmad Muchlis Ubadissalam Juara 2 Kaligrafi Putra Porsadin Tingkat Nasional

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung –  PORSADIN Tingkat Nasional bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi Madrasah Diniyah Takmiliyah, dalam kerangka memperkokoh eksistensinya di masyarakat. “Tujuan lain adalah memperkokoh jalinan silaturahim antar Diniyah Takmiliyah secara nasional dan memperkuat basis diniyah di masyarakat “.

Disamping itu, PORSADIN Tingkat Nasional juga sebagai pembuktian pada publik bahwa santri-santri Madrasah Diniyah Takmiliyah juga bisa berprestasi di bidang seni dan olah raga. Ini dikatakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung pada saat memimpin apel pagi karena utusan Kabupaten Temanggung yang mewakili  Jawa Tengah mendapatkan kejuaraan.

Saefudin juga mengatakan  Madrasah Diniyah merupakan wujud pendidikan keagamaan Islam yang memiliki peran dan fungsi mencetak generasi yang berilmu, beriman, bertaqwa,dan berakhlaqul karimah. Keberadaan Madrasah Diniyah sejauh ini memberi peran yang sangat signifikan terutama dalam pembentukan karakter bangsa, salah satu bentuk upaya penguatan eksistensi madrasah diniyah adalah dengan membangun sinergi kelembagaan antar madrasah diniyah melalui pengembangan potensi santri.

Maka dari itu kegiatan PORSADIN merupakan ajang peningkatan kelembagaan dan sumberdaya madrasah diniyah, serta menjadikan madrasah diniyah lebih berperan secara kaffah, ujarnya.

Pada Porsadinas III ini  kontingen kaligrafi putra atas nama Ahmad Muchlis Ubadissalam santri asal  Madrasah Diniyah (Madin) Al Istikmal Kamal Kunci dari Kedu, Kabupaten Temanggung  meraih  juara II  di Porsadin (Pekan Olahraga dan Seni Diniyah Takmikiyah) tingkat nasional berlangsung di Graha Candra Wilwatikta Kabupaten Pasuruan Jawa Timur 16-19 November 2017 kemarin.

Dan pada hari Selasa, 28 November 2017 bersama santri yang mendapatkan juara  Porsadinas Tingkat Jawa Tengah dipanggil bapak Gurbenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.  Beliau  bangga dan haru  dengan guru madin dengan tidak adanya honor tapi bisa membawa Jawa Tengah sebagai juara II Nasional, hal ini perlu di dukung keberadaanya dan ini merupakan pembuktian bagi para santri terhadap potensi dan kemampuan yang dimiliki para santri.  “Beliau juga mengatakan bahwa Madrasah Diniyah Takmiliyah adalah tempat terbaik untuk membangun pendidikan karakter, “ tuturnya.(sr/Af)