Kanwil Kemenag Prov. Jateng Turut Upayakan Jateng Kondusif

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Inmas (Semarang) – Sebagai bagian dari pemangku kepentingan (stakeholder) di pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah turut andil dalam persiapan Pengamanan (PAM) Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 dengan mengikuti  Rapat Koordinasi  Lintas Sektoral dalam Rangka Pengamanan Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Hotel Patra Jasa Semarang, Selasa (19/12).

Acara yang digagas oleh Polda Jateng melalui diskusi panel yang terbagi dalam 4(empat) sesi ini dihadiri oleh beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga/kementerian yang ada di Jawa Tengah. Tampak hadir dalam rakor tersebut, antara lain : Kepala Polda Jateng, Kepala Kejaksaan Tinggi , Kepala BIN, Kepala Dinas Pekerjaaan Umum,Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan WilayahVII, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan,  Kepala Bulog, Perum Pertamina MOR IV, Kepala BPOM, Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah dan beberapa pejabat utama lingkungan Polda Jateng.

Pengamanan (PAM) Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 akan mulai digelar pada tanggal 21 Desember 2017 – 2 Januari 2018

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Condro Kirono menyampaikan prediksi ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kemungkinan akan terjadi, yaitu terorisme dan kejahatan-kejahatan konvensional , seperti : bius, copet, dan lain-lain.

Kebijakan pemerintah menyatakan pelaksanaan natal dan tahun baru dapat berjalan lancar. “ Indikatornya adalah ancaman kamtibmas tidak terjadi,” ujarnya.

Salah satu cara yang dilakukan seperti disampaikan Kepala Polda Prov. Jawa Tengah yaitu adanya kerjasama antara Polres dan Densus. Sedangkan yang menjadi kunci keberhasilan operasi pengamanan natal dan tahun baru 2018 adalah perencanaan harus detail.

“Saya yakin semua stakeholder sudah mempersiapkan, tinggal sinergitas antar pemangku kepentingan,” tegasnya.

Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Farhani yang didaulat menjadi salah satu narasumber dalam Rakor tersebut menyatakan peran sertanya dan kiprah dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah pada sesi 3 (tiga) dengan tema  Ketahanan Pangan, Stabilitas Harga Pangan dan Kerukunan Umat Beragama (KUB).

Menurut Farhani, bicara Kerukunan  yang berasal dari kata rukun, memiliki arti keadaan yang nyaman, kondisi yang tenang dan damai.

“Bagaimana kita bisa menciptakan kerukunan, kata kuncinya adalah toleransi. Baik toleransi intern umat beragama maupun antar umat beragama,” tegasnya.

Lebih lanjut, Kakanwil menyampaikan upaya Kementerian Agama dalam pembinaan mental. Kali ini pembinaan mental di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (LP). Farhani menginisiasi  pondok pesantren di LP, terlebih lagi apabila ada narapidana terkait kasus terorisme.

“Apabila ada narapidana terorisme yang masuk di LP akan diberi pemahaman yang benar tentang agama dan tidak mempengaruhi pemahaman agama narapidana yang lain sehingga apa yang kita khwatirkan itu tidak terjadi,” anggap Farhani.

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah selama ini selalu bersinergi melalui penyuluh agamanya dengan ormas keagamaan, majelis ulama dan FKUB se Jawa Tengah dalam memberikan pemahaman agama kepada umat beragama dalam upaya terciptanya Jateng yang kondusif.

Pada acara Rakor tersebut selaian masalah keamanan, dibahas juga beberapa permasalahan yang kerap terjadi jelang libur akhir tahun seperti antisipasi rekayasa lalu lintas,infrastruktur jalan, ketersediaan dan stabilitas bahan pangan termasuk mengenai pasokan bahan bakar minyak dan LPG baik untuk industri masupun rumah tangga.(Wul/Wul)