Silaturrahim dan Pembinaan Yayasan Matholi’ul Huda Jepara oleh Ka.Kan.Kemenag

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jepara – Yayasan Matholiul Huda Damarwulan Keling Jepara adakan Silaturrahim sekaligus Pembinaan, Kamis (21/12). hadir dalam kegiatan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara. Kegiatan di laksanakan di Aula MTs Matholiul Huda Damarwulan Keling Jepara dan dihadiri oleh seluruh pengurus yayasan, bapak dan ibu guru yang berada dibawah naungan Yayasan.

Yayasan ini tidak hanya menaungi lembaga pendidikan saja, tetapi juga tempat ibadah. Seperti yang diungkapkan Ketua Yayasan Matholiul Huda, Djambari, “Yayasan ini menaungi TPQ, Madin, MI, MTs, dan satu tempat ibadah yakni Masjid Al Huda Damarwulan”.

Dalam sambutannya beliau berharap dengan adanya pembinaan ini yayasan bisa menjadi lebih baik lagi. “Semoga dengan adanya pembinaan ini, yayasan yang sudah berdiri kurang lebih 25 tahun ini, bisa lebih baik lagi perjalannya ke depan” tuturnya.

Beliau juga mengapresiasi para guru dan pengurus yang sudah menyempatkan diri hadir di tengah-tengah kegiatan ini. Karena kegiatan ini diadakan di masa liburan sekolah dan baru saja selesai membagikan raport siswa.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Nor Rosyid, dalam sambutannya menyampaikan, yayasan sebagai induk tertinggi yang menaungi lembaga pendidikan yang lainnya, harus bisa memastikan bahwa guru yang mengajar di lembaganya benar-benar profesional. Tidak hanya mengajar sesuai profesinya, tetapi juga mengajar yang sebenar-benarnya mengajar.

Zaman sekarang mengajar tidak hanya terpaku di depan kelas dengan berceramah dan murid mendengarkan saja, tetapi juga memberi suri tauladan yang baik kepada anak didiknya. Baik di dalam maupun di luar kelas. Karena guru menjadi orang yang di gugu dan ditiru, bukan orang yang wagu tur saru.

Lebih lanjut beliau memaparkan, diantara tugas yayasan juga memastikan bahwa guru yang mengajar memang disiplin. Karena jika guru sudah tidak disiplin, bisa diartikan guru tersebut tidak ada kemauan mengajar. Maka jika guru tersebut sudah tidak ada kemauan untuk mengajar, maka guru tersebut harus ditanya ulang masih bersedia mengajar apakah tidak. Karena jika tidak ada kemauan mengajar, maka akan sangat berpengaruh buruk terhadap anak didiknya. (fm/bd)