081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kasi PAKIS : Wujudkan Manajemen Berkualitas di TPQ dan Madin

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri _ Pendidikan agama dan keagamaan  yang di dalamnya TPQ, Diniyah dan Pondok Pesantren merupakan salah satu elemen yang sangat penting dan strategis bagi pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Hal ini disebabkan karena pendidikan agama, disamping sebagai wadah bagi transformasi ilmu pengetahuan agama, juga merupakan sarana yang paling efektif dalam penanaman nilai-nilai moral spiritual dan sosial keagamaan.

Secara umum lambannya pendidikan keagamaan untuk dapat maju selama ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti relatif rendahnya potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada, ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana yang belum memadai serta latar belakang sosial dan ekonomi siswa/anak didik.

Padahal secara empiris lembaga tersebut telah terbukti menjadikan anak-anak mampu membaca Al Qur’an tertanam budi pekerti yang yang baik serta kuatnya karakter anak.

Untuk mengurai dan membekali pengajar dan pengelola TPQ dan Madin Kemenag Wonogiri melalui Seksi PAKIS melakukan pembinaan pengelola atau ustadz/ustadzah TPQ dan  Madin, Jum’at (05/01) di Ruang pertemuan Kemenag Wonogiri yang di ikuti ustadz/ustadzah TPQ dan Madin penerima bantuan insentif dari Kemenag.

Pembinaan ini dilaksanakan untuk memotivasi TPQ dan Madin agar lebih berkembang dan maju dalam hal pengelolaan manajerial yang baik pada masing-masing lembaga pendidikan keagamaan Islam.

“TPQ dan Madin diharapkan bisa semakin modern dalam hal manajemennya tetapi harus tetap mengutamakan nilai-nilai manajemen yang islami”, harap Kasi Pakis

Kasi PAKIS Kankemenag Wonogiri, Sarwono mengatakan pembinaan itu merupakan bentuk perhatian Kementerian Agama terhadap TPQ dan Madin sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam yang harus terus dikembangkan agar tetap eksis dalam mencetak generasi penerus yang Qur`ani.

“Keberadaan TPQ dan Madin sebagai lembaga pendidikan yang islami harus bisa menjaga dan mencegah pengaruh-pengaruh negatif dari arus globalisasi yang terus berkembang terhadap nilai-nilai moral (akhlaq) para generasi muda bangsa ini”, pesan Sarwono.(Mursyid_Heri)