081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kesadaran Masyarakat Membayar Zakat di Jawa Tengah Masih Kurang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Inmas) – Dalam rangka meningkatkan masyarakat muslim di Jawa Tengah dalam menunaikan zakat, infaq dan shodaqoh serta mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah, dilaksanakan Pencanangan Gerakan Sadar Zakat oleh Menteri Agama Republik Indonesia  Lukman Hakim Saefudin, Rabu (24/1) di Gedung Gradika Bhakti Praja ditandai dengan pemukulan gong  didampingi Gubernur Ganjar Pranowo, Ka Kanwil  Kemenag Prov. Jateng Farhani, Wakil Ketua Baznas Pusat Mundzir Suparta, Ketua Baznas Prov. Ahmad Darodji, dan dihadiri Bupati/Walikota, Pimpinan Ormas, Ketua  Baznas/Wakil Ketua, Ka Kankemenag Kab/Ko se Jateng  beserta Gara Syariah, Kepala UPD/SKPD Provinsi  beserta UPZ, Kepala Instansi Vertikal  Tk Provinsi, BUMN/BUMD Tk Prov. Serta Rektor Perguruan Tinggi di Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Lukman menegaskan berdasarkan perhitungan Badan Amil  Zakat  Nasional (BAZNAZ), potensi  zakat secara Nasional  tahun 2017 mencapai Rp 270 triliun, namun penerimaan yang masuk baru sekitar Rp 6 triliun.

“Perolehan Rp 6 triliun masih sangat kecil mengingat Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim didunia,” kata Lukman.

Bahwa gerakan sadar zakat ini penting untuk mengoptimalkan zakat dari umat islam. Menurutnya, lewat gerakan moral sadar zakat diarahkan dengan mendorong aktualisasi  potensi zakat ditengah masyarakat khususnya umat islam, lewat dana zakat maka berbagai persoalan masyarakat diyakini dapat teratasi, setidaknya akan didapat solusi secara kongrit dan  cepat.

Lebih lanjut ditegaskan Lukman, dana hasil pengumpulan zakat bisa digunakan untuk  kepentingan umat islam, karenanya dalam kesempatan ini Saefudin mengajak pengurus Baznas untuk bekerja  maksimal dan mencari cara agar bisa menaikkan dalam pengumpulan zakat. Masih menurut Lukman, persoalan utama yang menyebabkan rendah kesadaran membayar zakat, akibat keterbatasan pemahaman umat Islam tentang arti dari esensi zakat.

“Setelah pemahaman  tentang  zakat  terbangun, mulai  berfikir mencari cara dan mekanisme menghimpun dana umat yang potensinya luar biasa,” ungkapnya. (rf)