081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Pegiat Literasi Dari Rumah Baca Sang Petualang Kunjungi Kankemenag Wonogiri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri, Rabu pagi (24/01) kedatangan Wahyudi atau sering di sapa Yudi pegiat literasi dan  Pendiri Rumah Baca Sang Petualang Penggagas Ndhog Dadar Pustaka dan Burger Pustaka dari Dusun Tlogo Bandung, Desa Tirtosworo, Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri yang sempat viral di medsos.

Dia datang langsung dari Jakarta (17/01) dengan mengendarai motor literasi yang membawa ratusan buku bacaan hibah dari Presiden Joko Widodo, kedatangannya juga di dampingi Iwan Kawul Pengurus FTBM Kab. Wonogiri yang seorang jurnalis dan di sambut pejabat humas Kemenag Wonogiri, H. Mursyidi dan ASN Kankemenag yang sempat menyapa dan membaca koleksi buku yang di bawanya.

Seperti di ketahui rintisan Yudi tersebut berkembang sampai pencanangan kampung literasi tersebut sebagai tidak lanjut keberadaan Rumah Baca Sang Petualang yang berkembang di Dusun Telogo Bandung Desa Tirtosworo. Rumah baca itu merupakan rintisan Wahyudi, relawan dan pegiat literasi di desa Tirtosworo. Ia mendorong minat baca anak-anak melalui perpustakaan mini keliling yang ada di dalam gerobak dagangan “endhog dadar” miliknya,bahkan saat ini pojok bacanya mulai masuk masjid dan TPQ di wilayahnya

Kasi Pendidikan Madrasah, Fatonah yang sempat melihat, menyapa pegiat literasi Yudi dan melihat koleksi buku yang di bawa menyampaikan bahwa kemajuan masyarakat tidak lepas dari kualitas sumberdaya manusia, yang salah satunya diperoleh dari aspek pendidikan melalui aktivitas gemar membaca.

“Segenap pihak perlu mendorong gemar membaca di masyarakat khususnya bagi anak-anak untuk memperkuat kualitas diri sendiri,” ujar Fatonah

Fatonah mengapresiasi kegiatan tersebut termasuk keberadaan kampung literasi menjadi satu langkah nyata dalam memberikan kemudahanan layanan informasi serta akses pegetahuan di masyarakat. Ia berharap gemar membaca semakin dibudayakan sebagai bagian partisipasi masyarakat untuk bersama-sama membangun Wonogiri.

“Ketika sebuah desa/ kampung tingkat minat bacanya tinggi otomatis kegiatan agama baik TPQ maupun diniyah juga akan semakin semarak sehingga ikut mendorong suksesnya pemberantasan buta huruf Al Qur’an di perkampungan,” pungkasnya (Mursyidi_Heri/Wul)