Walikota Tegal, Berkesempatan Menguji Pengasong Belajar Al Qur’an

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

TEGAL-Ratusan ibu-ibu dari 15 majelis taklim se-Kecamatan Margadana dan warga sekitar terminal, terharu dan tersentuh hatinya saat menyaksikan para pedagang asongan belajar membaca al qur’an dalam rangka parade iqra jilid 6 pada Jum’at (26/01) di Taman Baca Masyarakat (TBM) Sakila Kerti Terminal Bus Kota Tegal.

TBM Sakila Kerti sengaja mengundang sekitar 500 ibu-ibu dari berbagai majelis taklim dengan tidak memandang organisasi manapun, juga warga sekitar terminal untuk menyaksikan khotmil qur’an putaran ke-2 khususnya yang sudah lulus iqra jilid 6, sekaligus ingin membuktikan kepada masyarakat, bahwa pengasong juga bisa mengaji.

Pada kesempatan tersebut Walikota Tegal, sempat menguji 3 pengasong  yang lulus iqra jilid 6 diantaranya, Supriyatin penjual minumam, A’isyah penjual antor dan Saryadi penjual wingko babat.

Hadir dalam acara tersebut, Walikota Tegal, KakanKemenag Kota Tegal, seluruh staf KUA Kec Margadana, Kasubbag TU, Kasi Penma, Kemdikbud Kota Tegal, Penyuluh PNS dan Non PNS serta ratusan jamaah dari berbagai majelis taklim se-Kecamatan Margadana.

Dalam acara tersebut WaliKota Tegal, Kang Nur (panggilan akrabnya), mengatakan bahwa, setelah melihat, memperhatikan dan menyimak dari aktivitas pengasong Terminal Kota Tegal saat belajar mengaji, maka kedepan saya tekankan bukan saja pengasong, tetapi anak usia SD dari umur 7 s/d 12 tahun harus bisa membaca al qur’an.

Gagasan tersebut muncul setelah saya diberi kesempatan menguji beberapa pengasong untuk belajar mengaji, ungkap Walikota.

Saya sangat terharu melihat kondisi pengasong yang begitu antusias untuk mengenal firman-firman Allah SWT, dan ini bisa dijadikan cermin untuk kita semua, bagaimana mungkin kita yang diberi kesehatan baik fisik maupun kesempatan waktu yang luas, tetapi malas untuk belajar alquran. tegas Walikota.

Cermin tersebut, lanjut Walikota bisa dilihat dari salah satu Pengasong yang bernama Supriyatin, bahwa dia banyak memiliki kekurangan, diantaranya tidak memiliki kesempatan untuk belajar di sekolah umum, dia hanya pengasong yang setiap berangkat menjual barang daganganya hanya pakai sepeda, namun dia tidak mengendurkan semangatnya untuk belajar al quran.

Matur suwun kali Pak Yusqon lan Ibu Darsiti sing ngajari aku, saiki aku wis pinter ngaji, (terima kasih sama Pak Yusqon dan Ibu Darsiti yang mengajari aku, sekarang saya sudah pandai mengaji), tutur Supriyatin saat diuji oleh Walikota Tegal.

Sementara itu, KakanKemenag Kota Tegal, Akhmad Farkhan saat menyampaikan sambutan mengatakan, dari ke 3 peserta yang diuji oleh Walikota, saya nilai semuanya 100.

Saya sangat mendukung terus semua aktivitas Ibu Darsiti, salah satu penyuluh agama islam dari Kemenag Kota Tegal, disamping merupakan tugas pokok sebagai seorang penyuluh, juga sebagai gerbang pembina al quran di TBM Sakila Kerti, tutup Akmad Farkhan. (IM/rf)